Pasien 20 Jenis Penyakit Tak Bisa Suntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Kamis, 23 Juli 2020 09:55 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Bandung - Uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Cina, mensyaratkan relawan harus orang yang sehat. Begitu pun nantinya jika vaksin lolos uji dan dipakai secara massal.

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat daftar 20 jenis penyakit yang membuat orang tidak bisa divaksinasi Covid-19.

Menurut Ketua Tim Riset Kusnandi Rusmil, sementara ini pemberian vaksin Covid-19 itu ditujukan pada orang yang sehat. “Nanti kita bikin uji klinis lagi untuk orang sakit dengan penyakit tertentu, atau untuk anak-anak di bawah 18 tahun dan orang-orang di atas 59 tahun,” katanya Rabu 23 Juli 2020. Proses uji klinis untuk kalangan tersebut, menurutnya, dari awal atau nol.

Pada rencana uji klinis yang akan dilakukan, orang yang bisa divaksinasi berumur antara 18-59 tahun. Kelak jika kalangan usia itu yang tergolong sehat dan banyak yang divaksin, hasilnya diharapkan bisa melindungi mereka yang tidak bisa divaksin. “Tim kami sudah menentukan kira-kira penyakit apa saja yang nggak boleh. Kita kan mau yang melakukan uji klinis itu aman,” ujarnya.

Tim riset uji klinis membuat daftar 20 penyakit yang tidak bisa divaksin Covid-19 buatan Sinovac itu. “Utamanya orang-orang yang punya penyakit gangguan imunologi. Kalau dikasih vaksin mungkin malah jadi sakit karena daya tahan tubuhnya rendah,” ujar Kusnandi.

Advertising
Advertising

Selain itu, orang yang asma berat, kemudian orang yang punya penyakit keganasan seperti leukemia, kanker, dan penyakit akut seperti tifus berat. Adapun pasien hepatitis bisa divaksin asalkan sudah sembuh.

Relawan nantinya diharuskan mengisi kuesioner dan wawancara oleh dokter. Proses sebelum penyuntikan itu ditaksir sekitar 10 menit. Relawan yang sebelumnya pernah terpapar atau positif Covid-19 termasuk yang dilarang ikut riset uji vaksin sebab telah muncul antibodi di tubuhnya yang melawan Covid-19. “Relawan harus yang masih murni atau kosong tanpa anti-Covid,” ujar Kusnandi.

Rencana uji klinis itu, menurut Bio Farma sebagai sponsor penelitian, akan dimulai Agustus 2020. Riset akan berjalan hingga enam bulan dan jika lolos vaksin buatan Sinovac Biotech dari Cina itu akan diproduksi Bio Farma pada awal 2021.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

50 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya