Peneliti Lapan: Komet Neowise Terlihat Baik Setelah Maghrib

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 23 Juli 2020 15:26 WIB

Sebuah komet C/2020 atau "Neowise" yang terlihat di langit di kawasan Mies, Swiss, 19 Juli 2020. REUTERS/Denis Balibouse

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan Komet Neowise atau C/2020 F3 dapat dilihat dengan baik setelah maghrib hingga matahari tenggelam.

"Komet Neowise baik dilihat setelah maghrib hingga matahari tenggelam sekitar pukul 19.40 WIB untuk pengamatan di Jakarta," kata Peneliti Astronomi dan Astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom kepada ANTARA, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.

Komet itu melintasi titik terdekat dengan Bumi pada 23 Juli 2020 pada pukul 09.41 WIB dengan jarak terdekat 103,5 juta kilometer dari Bumi.

Rhorom menuturkan pada pengamatan pada Kamis, Komet Neowise memang sudah samar dan redup, tapi masih mungkin dilihat dengan mata telanjang meski fitur koma atau ekor komet hampir tak terlihat dengan mata.

Komet berada di arah Barat Laut atau 45 derajat dari Barat dengan ketinggian sekitar 15 derajat.

Advertising
Advertising

Rhorom menuturkan tantangan terbesar mengamati komet dari Indonesia adalah kondisi cuaca. "Mendung dan awan di dekat ufuk selalu menjadi penghambat," tuturnya.

Selain itu, komet sudah meredup sehingga identifikasinya menjadi lebih menantang. "Perlu bantuan teleskop atau kamera digital untuk mendapatkannya," ujarnya.

Komet C/2020 F3 sudah ada di atas horizon langit Indonesia pada malam hari sejak 20 Juli 2020.

Semakin lama, komet akan semakin meninggi posisinya saat senja sehingga durasi komet bisa diamati lebih panjang. Namun, kecerlangannya akan semakin meredup.

Saat ini, komet berada di daerah rasi bintang Ursa Mayor (rasi Biduk), sekitar arah barat laut saat senja di akhir Juli 2020.

Karena komet sudah cukup redup, pengamatan menggunakan binokuler, teleskop, atau kamera dengan kemampuan bukaan panjang sangat dianjurkan.

ANTARA

Berita terkait

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

32 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

35 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Hari Raya Idul Fitri Akan Dirayakan 2 Kali Setahun Pada 2030, Kok Bisa?

18 April 2023

Hari Raya Idul Fitri Akan Dirayakan 2 Kali Setahun Pada 2030, Kok Bisa?

Pada 2030, Hari Raya Idul Fitri akan terjadi 2 kali dalam setahun. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

10 Februari 2023

Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

Kepala BRIN juga menilai alat yang ada hanya teropong kecil dan balon.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

9 Februari 2023

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

Astronom amatir mengenang Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. BRIN telah meninggalkannya mulai awal bulan ini.

Baca Selengkapnya

Era BRIN: Fasilitas Riset Ini Berpamitan Setelah Beroperasi 35 Tahun

2 Februari 2023

Era BRIN: Fasilitas Riset Ini Berpamitan Setelah Beroperasi 35 Tahun

BRIN Pasuruan, Jawa Timur, mengucap salam perpisahan pada 31 Januari 2023. Puluhan orang terdampak, harus memilih penempatan unit baru.

Baca Selengkapnya