Covid-19 Menginfeksi Kucing Peliharaan di Inggris

Jumat, 31 Juli 2020 14:08 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan, serta Badan Kesehatan Hewan dan Tanaman Inggris mengumumkan bahwa seekor kucing peliharaan dinyatakan positif mengandung SARS-CoV-2, yang menjadi penyebab infeksi Covid-19 pada manusia. Kasus itu dikonfirmasi menandai kasus pertama kali seekor hewan di negara itu tertular virus corona.

"Tapi belum ada bukti yang menunjukkan hewan itu terlibat dalam penularan penyakit kepada pemiliknya atau hewan peliharaan dapat menularkan virus kepada manusia," kata pejabat setempat, seperti dikutip laman Fox News, Rabu, 29 Juli 2020.

Kucing tersebut kemungkinan tertular virus dari pemiliknya, yang pada satu titik dinyatakan positif Covid-19. Kucing dan pemiliknya sejak itu telah pulih, dan tidak ada hewan atau orang lain di rumah pemiliknya yang terjangkit virus.

Kasus ini pertama kali diidentifikasi setelah dokter hewan swasta mendiagnosis kucing itu dengan virus herpes kucing, yang menurut para pejabat adalah infeksi pernapasan umum pada kucing. Namun, sebagai bagian dari program penelitian, sampel yang sama juga diuji untuk virus corona baru dan akhirnya positif.

Pejabat di laboratorium Badan Kesehatan Hewan dan Tanaman di Weybridge mengkonfirmasi hasilnya pada 22 Juli. "Ini adalah peristiwa yang sangat langka dengan hewan yang terinfeksi dan terdeteksi hingga saat ini hanya menunjukkan tanda-tanda klinis ringan dan pulih dalam beberapa hari," kata Kepala Petugas Veteriner Christine Middlemiss dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Sementara, direktur medis di Public Health England, Yvonne Doyle, mengatakan kasus itu seharusnya tidak menjadi alasan untuk khawatir. "Penyelidikan terhadap kasus ini menunjukkan bahwa infeksi menyebar dari manusia ke hewan, dan bukan sebaliknya. Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan penyakit kepada manusia," ujar dia.

Sejak pandemi dimulai, ada berbagai laporan tentang kucing--baik peliharaan maupun liar--tertular virus dari manusia, anjing-anjing di Amerika juga telah dites positif terkena virus. Sementara seekor harimau di Kebun Binatang Bronx di New York dinyatakan positif virus corona pada awal April setelah kemungkinan terpapar oleh pekerja yang terinfeksi.

Kemudian, pada bulan yang sama, dua kucing di New York menjadi hewan peliharaan pertama di Amerika yang dinyatakan positif. "Sejalan dengan saran umum tentang memerangi virus corona, masyarakat diminta untuk tetap mencuci tangan secara teratur, termasuk sebelum dan setelah kontak dengan hewan," tutur Doyle.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada Mei menemukan bahwa kucing dapat menularkan virus corona satu sama lain, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala. Penelitian ini melibatkan enam kucing, tiga di antaranya diinokulasi dengan SARS-CoV-2.

Tiga kucing lainnya kemudian diinokulasi, setiap kucing yang sehat ditempatkan di kandang dengan salah satu kucing yang terinfeksi untuk menilai apakah penularan virus melalui kontak langsung akan terjadi di antara kucing. Segera setelah itu, virus terdeteksi pada ketiga kucing yang sebelumnya tidak terinfeksi, yang ditunjukkan tes usap hidung.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menawarkan panduan kepada pemilik hewan peliharaan di tengah pandemi, yang menyarankan setiap pemilik yang sakit untuk membatasi kontak dengan hewan peliharaannya. "Sama seperti yang Anda lakukan dengan manusia hingga Covid-19 dipahami dengan lebih baik," kata CDC.

FOX NEWS | NEJM | CDC

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

15 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya