INKA Butuh Siswa dan Mahasiswa Vokasi untuk Kelangsungan Industri

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 11 Agustus 2020 06:28 WIB

Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. Kredit: ANTARA/Indriani

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan PT INKA Agung Sedaju mengatakan industri membutuhkan program "Pernikahan Massal" dengan pendidikan vokasi untuk keberlangsungan industri tersebut.

"Jadi ini bukan masalah INKA berkenan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Madiun atau tidak, tapi memang INKA membutuhkan program 'Pernikahan Massal' ini," ujar Agung dalam Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020.

Agung menjelaskan pihaknya sejak 2008 telah mencoba bagaimana lulusan SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dapat langsung dimanfaatkan tanpa membuang lagi sumber daya untuk mengajari lulusan tersebut.

"Namun pada kenyataannya agak sulit. Misalnya, anak SMK waktu masuk ke INKA itu waktu magang, tapi masih bersifat seperti anak-anak. Main HP, guyonan. Padahal itu di industri," ujar dia.

Padahal jika terjadi kesalahan sedikit saja, maka kerugian yang diderita industri cukup banyak. Sehingga INKA merasa sangat butuh bagaimana mengajari siswa maupun mahasiswa vokasi agar saat masuk ke industri sudah profesional dan sudah bisa menjiwai dunia industrinya.

Advertising
Advertising

Sementara untuk lulusan politeknik pada masa itu hanya paham pada teori dan tidak paham implikasi di dunia industri. "Maka ini bukan masalah kami ingin atau mau, tapi memang kami butuh," ujar dia.

Oleh karena itu, sejak dua tahun terakhir INKA bekerja sama dengan Politeknik Madiun melakukan program kemitraan. Melalui program bersama tersebut, pihaknya membangun SDM yang memiliki kompetensi dan memiliki profesionalisme.

"Pada tahun kedua, mahasiswa Politeknik Madiun sudah bekerja di lingkungan industri kami. Bagaimana mereka masuk pukul 07.00 pagi, bagaimana absensinya, bagaimana makannya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu secara efektif dan efisien," kata dia.

Saat ini, lanjut Agung, pendidikan vokasi di Indonesia belum memenuhi standar dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri.

Direktur Politeknik Negeri Madiun Muhammad Fajar Subkhan mengatakan kerja sama yang telah dibangun PT INKA dengan Politeknik Negeri Madiun mengusung konsep kemitraan yang berkelanjutan. Bahkan, sudah ada kelas khusus yang dibangun bersama PT INKA.

Meski demikian, Fajar mengakui bahwa tidak mungkin semua lulusan Politeknik Negeri Madiun dapat terserap di PT INKA.

"Kurikulum yang dikembangkan tentu tidak semuanya spesifik pada perkeretaapian. Kami menyiapkan kompetensi mahasiswa agar dapat bekerja di berbagai industri. Tidak hanya pada kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan nonteknis," kata Fajar.

Dalam pelaksanaan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama dan peluncuran program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri 2020 yang juga disaksikan oleh Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi.

Webinar tersebut diikuti oleh 534 peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, hingga pelaku dunia usaha dan dunia industri.

ANTARA

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

13 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

1 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

6 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

13 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

19 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

24 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Inilah 20 PTN Vokasi dengan Pendaftar dan Peserta Lulus Terbanyak SNBP 2024

34 hari lalu

Inilah 20 PTN Vokasi dengan Pendaftar dan Peserta Lulus Terbanyak SNBP 2024

Politeknik Negeri Jakarta menjadi PTN Vokasi yang paling diminati pada SNBP 2024, sementara Politeknik Negeri Malang menjadi PTN Vokasi penerima peserta didik terbanyak.

Baca Selengkapnya