Rusia Denda Google Rp 300 Juta Karena Gagal Blokir Konten

Selasa, 11 Agustus 2020 21:47 WIB

Logo Google. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rusia pada Senin, 10 Agustus 2020, mendenda Google sebesar US$ 20.350 (setara Rp 300 juta) setelah dinyatakan bersalah karena gagal memblokir konten yang dilarang di Rusia.

Pengadilan Distrik Tagansky Moskow mendenda Google karena penyaringan mesin pencari yang tidak memadai untuk konten terlarang.

"Pengadilan Distrik Tagansky Moskow mengeluarkan keputusan untuk menjatuhkan denda US$ 20.350 pada Google untuk pelanggaran berulang terkait dengan penyaringan konten terlarang yang tidak memadai di mesin pencari," kata pengadilan seperti dikutip kantor berita swasta di Rusia, Interfax, Senin, 10 Agustus 2020.

Pada awal Juli, kepala pengawas telekomunikasi dan media Rusia Alexander Zharov mengatakan bahwa penyaringan konten yang dilarang di Rusia oleh mesin telusur Google yang berbasis di Amerika Serikat telah turun hingga 70 persen dan perusahaan tersebut akan didenda.

Berdasarkan hukum Rusia, operator mesin pencari diwajibkan untuk mengecualikan referensi ke sumber daya dengan informasi ilegal dari hasil pencarian. Untuk melakukan ini, mereka harus terhubung ke sistem informasi negara bagian yang berisi daftar sumber daya Internet yang dilarang.

Advertising
Advertising

Sebelumnya regulator mengatakan bahwa konten disaring sekitar 80 persen, seperti dilaporkan laman Reuters.

TASS | INTERFAX | REUTERS

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

15 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

5 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya