Top 3 Tekno Berita Kemarin: Happy Hypoxia Gejala Corona dan Kucing Hutan Kediri
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 26 Agustus 2020 01:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin diawali dengan ulasan tentang identifikasi happy hypoxia, atau sebagian menyebut Silent Hypoxia, sebagai gejala Covid-19. Gejala ini dianggap sulit dipahami karena, normalnya, hypoxia akan membuat pasien kesulitan bernapas dan lemas karena anjloknya kadar oksigen dalam darah alias tak pernah menyenangkan.
Berita kedua tentang seekor anak kucing hutan (Prionailurus bengalensis) yang diselamatkan di Wates, Kediri, Jawa Timur. Anak kucing hutan berusia sekitar tiga bulan itu diduga terpisah dari induknya dan masuk permukiman sebelum kemudian ditemukan bersembunyi di balik tumpukan kayu di belakang sebuah rumah tinggal.
Berita ketiga terpopuler sepanjang Selasa 25 Agustus 2020 adalah pernyataan dari Duta Besar Cina untuk Indonesia agar kedua negara dapat menggunakan vaksin Covid-19 pada waktu yang bersamaan. Vaksin yang dimaksud adalah milik Sinovac Biotech yang uji klinis finalnya dilakukan di antaranya di Bandung, Jawa Barat.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, selengkapnya,
1. Happy Hypoxia, Gejala Baru Covid-19 Paling Aneh
Sebanyak tiga orang pasien Covid-19 di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal setelah sebelumnya mengalami happy hypoxia. Dikenal juga sebagai silent hypoxia, ini adalah gejala Covid-19 yang berada di antara gejala tak biasa Covid-19 yang sulit dipahami.
Hypoxia atau hypoxemia itu sendiri adalah kondisi di mana kadar oksigen dalam tubuh drop jauh di bawah 90 persen. Ini sebuah kondisi yang mengancam jiwa, namun happy hypoxia atau silent hypoxia terjadi ketika individunya masih bisa bernapas normal. Bahkan tidak ada gejalanya yang terlihat sama sekali kalau kadar oksigen yang didistribusikan dalam tubuhnya menipis, seperti sesak napas, napas yang memburu dan dangkal, atau tanda lainnya.
Daily Nation pernah menulis penyakit ini yang paling membingungkan di antara gejala Covid-19. Dasarnya adalah sebuah hasil sebuah studi yang dipublikasi Juli lalu. Di sana disebutkan kalau silent hipoxia pada pasien Covid-19 telah membuat banyak dokter bertanya-tanya karena apa yang terlihat telah menyimpang dari pemahaman dasar biologi.
Seekor anak kucing hutan (Prionailurus bengalensis) diselamatkan di Wates, Kediri, Jawa Timur. Anak kucing hutan itu diduga terlepas dari induknya dan masuk permukiman.
Ketua Lembaga Edukasi Satwa CAKRA (Cinta Satwa dan Konservasi) yang berkedudukan di Tulungagung, Yuga Hermawan, menerangkan, anak kucing hutan itu ditemukan di antara tumpukan kayu di belakang sebuah rumah pada 17 Agustus 2020. Penemunya adalah anak pemilik rumah bernama Agiel Putri Fauziah (23 tahun).
Baca juga:
Berguru ke Oxford, LIPI Siap Berburu Genom Virus Corona
Agiel kemudian menyerahkannya kepada CAKRA yang kemudian meneruskannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam setempat. "Diduga anak kucing hutan datang dari areal persawahan yang tak jauh dari situ," kata Yuga, Selasa 25 Agustus 2020.
3. Cina Berharap Gunakan Vaksin Covid-19 Bersamaan dengan Indonesia
Duta Besar Cina untuk Indonesia berharap agar Cina dan Indonesia dapat menggunakan vaksin Covid-19 pada waktu yang bersamaan melalui kerja sama pengembangan vaksin. Cina menganggap Indonesia adalah mitra yang baik.
"Saya ingin Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang menerima manfaat dari vaksin ini. Cina dan Indonesia, kita menggunakan vaksin pada waktu yang bersamaan," kata Dubes Xiao Qian dalam seminar virtual Ambassador Talks With Scientists: Life in the Time of New Normal di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020.
PT Bio Farma yang merupakan badan usaha milik negara Indonesia dan perusahaan bioteknologi asal Cina, Sinovac Biotech, melakukan kerja sama uji klinis vaksin Covid-19. Uji klinis tahap III vaksin Covid-19 dari Sinovac itu dilakukan pada 6 Agustus 2020 di Bandung, Jawa Barat.
