Dokter: Happy Hypoxia Covid-19 Terjadi Hanya pada Orang dengan Gejala

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 4 September 2020 15:44 WIB

Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter menyebutkan bahwa gejala happy hipoxia pada Covid-19 terjadi hanya pada orang dengan gejala dan tidak terjadi pada orang yang tidak memiliki gejala sama sekali.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan Sp.P dalam webinar tentang kampanye pakai masker di Jakarta, Jumat, 4 September 2020, menjelaskan bahwa gejala happy hypoxia harus segera mendapat pertolongan agar pasien bisa diselamatkan.

Happy hypoxia merupakan keadaan di mana pasien Covid-19 mengalami kekurangan oksigen di dalam darahnya, namun sang pasien tidak merasakan sesak. Hal tersebut berbahaya bagi tubuh karena seseorang merasa baik-baik saja padahal sejatinya sedang kekurangan oksigen.

Namun, Erlina menegaskan bahwa happy hypoxia hanya terjadi pada orang yang terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala lain.

"Happy hypoxia tidak bisa terjadi pada orang yang tanpa gejala. Gejala lainnya ada, seperti demam, flu, yang tidak ada gejalanya cuma sesak," kata Erlina.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu orang yang terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala lain seperti demam atau flu sebaiknya segera hubungan layanan kesehatan terdekat. Terlebih lagi apabila gejala yang dialami semakin berat sehingga harus segera dirujuk ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan.

Happy hypoxia yang menyebabkan pasien yang terinfeksi Covid-19 tidak merasakan sesak dikarenakan banyaknya infeksi yang terjadi pada tubuh akibat virus SARS CoV 2. Infeksi yang terjadi pada tubuh menghambat sinyal yang dikirimkan ke otak akibat terjadinya inflamasi.

Pada kondisi normal seseorang biasanya memiliki saturasi oksigen antara 95 sampai 100 persen. Dalam keadaan saturasi oksigen normal maka sel darah merah atau hemoglobin dapat mengikat oksigen dengan baik lalu akan menyampaikannya ke seluruh sel pada jaringan tubuh. Namun, saat mengalami hypoxia maka saturasi oksigen mengalami penurunan di bawah level normal.

Penyakit yang terjadi akibat infeksi Covid-19 ini belakangan terjadi di RSUD Margono Soekarjo Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

14 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

19 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

20 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya