AstraZeneca Setop Sementara Uji Coba Vaksin Covid-19 Setelah Satu Relawan Sakit

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Rabu, 9 September 2020 11:18 WIB

Pabrik Pengemasan Obat AstraZeneca, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan yang tengah mengebut uji coba kandidat vaksin Covid-19 di beberapa negara, AstraZeneca, secara mengejutkan menghentikan sementara uji coba vaksinnya pada Selasa, 8 September 2020. Penghentian uji coba tersebut dikarenakan salah satu peserta uji mengalami sakit yang belum bisa dijelaskan setelah melakukan vaksinasi.

CNN pada Rabu 9 September 2020 melaporkan penghentian tersebut merupakan tindakan pencegahan standar dalam uji coba vaksin. Hal tersebut untuk memastikan vaksin eksperimental tidak menyebabkan reaksi serius yang lebih luas.

“Sebagai bagian dari uji coba global acak terkontrol yang sedang berlangsung dari vaksin corona Oxford, kami melakukan jeda vaksinasi untuk melakukan peninjauan data keamanan,” ujar perusahaan AstraZeneca, dikutip dari CNN.

Melansir New York Times, menurut salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya, peserta uji coba yang mengalami reaksi tersebut terdaftar dalam uji coba tahap 2/3 yang berbasis di Inggris Raya. Dia juga mengatakan peserta menerima diagnosis myelitis transversal, sebuah sindrom inflamasi yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan sering dipicu oleh infeksi virus.

Sementara itu, pihak AstraZeneca sendiri masih menolak berkomentar perihal lokasi peserta uji coba dan diagnosis yang dialami pasien. “Peristiwa ini masih diselidiki oleh komite independen, masih terlalu dini untuk menyimpulkan diagnosis spesifik,” ujar pihak perusahaan.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, pihak perusahaan menerangkan penghentian sementara tersebut merupakan tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali muncul penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada proses vaksinasi. Meskipun penyakit bisa saja datang secara kebetulan, tapi hal itu tetap harus diteliti apakah berhubungan dengan vaksin atau tidak.

“Kami berupaya mempercepat peninjauan peristiwa tunggal tersebut untuk meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba kami. Kami berkomitmen terhadap keselamatan peserta dan standar perilaku tertinggi dalam percobaan ini,” tambah pihak perusahaan.

Vaksin AstraZeneca sendiri, yang kerap disebut vaksin Oxford, saat ini tengah menjalani uji coba tahap ketiga di beberapa wilayah seperti Amerika Serikat, Amerika Latin, Asia, Eropa, dan Afrika. Di Amerika, Vaksin ini menjadi salah satu dari tiga kandidat vaksin yang menjalani uji coba tahap ketiga.

CNN | NYTIMES | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

10 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

26 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

38 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

46 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya