Peneliti AS Teliti Kombinasi 3 Antivirus untuk Obat Covid-19

Kamis, 10 September 2020 12:43 WIB

Seorang teknisi lab secara visual memeriksa botol berisi obat potensial virus corona remdesivir di fasilitas Ilmu Gilead di La Verne, California, AS 11 Maret 2020. [Gilead Sciences Inc / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari University of Florida (UF), Amerika Serikat, sedang mempelajari tiga obat antivirus sebagai pengobatan potensial melawan Covid-19. Obat yang sedang diteliti itu, yaitu galidesivir, remdesivir dan favipiravir, telah disetujui secara federal untuk penyakit lain, atau diuji sebagai terapi antivirus.

Ashley Brown, profesor dari UF College of Medicine menjelaskan alasan mengapa memilih obat tersebut untuk diteliti. "Kami memilih meneliti obat ini untuk efektivitas melawan Covid-19 karena mereka paling menjanjikan untuk aktivitas antivirus spektrum luas," kata Brown, seperti dilaporkan Fox News, Rabu, 9 September 2020.

Sebelumnya, pada akhir Agustus 2020 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) memperluas ruang lingkup persetujuan penggunaan darurat remdesivir untuk dimasukkan dalam pengobatan semua pasien yang dirawat di rumah sakit dengan dugaan atau dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Trio obat yang diteliti di UF, menurut Brown, dikenal sebagai penghambat polimerase nukleosida atau NUC yang bekerja dengan mengganggu proses replikasi virus. "Saya mencatat remdesivir dan galidesivir telah menunjukkan aktivitas penting dalam menekan virus, sementara favipiravir kurang efektif," tutur Brown.

Penelitian ini sedang berlangsung di UF Institute for Therapeutic Innovation in Orlando, bagian dari departemen kedokteran perguruan tinggi. Penelitian ini didanai oleh UF Clinical and Translational Science Institute yang menggelontorkan dana US$ 2 juta (setara Rp 30 miliar) awal tahun ini dalam upaya mendukung penelitian terkait Covid-19.

Saat ini, obat favipiravir telah disetujui untuk mengobati influenza di Jepang. Sementara para peneliti mengatakan galidesivir pertama kali dirancang untuk mengobati hepatitis C, tapi sejak itu menunjukkan aktivitas melawan virus Ebola dan Zika.

Cara kerja obat yang sedang diteliti adalah selama proses replikasi virus, senyawa obat diambil dan dimasukkan ke dalam materi genetik virus yang baru terbentuk. Tindakan itu--semacam kesalahan genetik--menghentikan proses replikasi genetik dan menghentikan virus. "Senyawa itu juga dapat menyebabkan mutasi genetik laten di dalam virus yang mencegahnya mereplikasi," ujar Brown.

Brown berharap terapi itu bisa diberikan secara intravena bagi pasien yang telah mengembangkan Covid-19 sepenuhnya, atau diberikan sebagai terapi oral kepada orang yang dites positif.

Brown berkolaborasi dengan Jurgen Bulitta, profesor farmakoterapi dan penelitian translasi di College of Pharmacy dan George Drusano profesor di College of Medicine. "Kami ingin menentukan aturan dosis yang menghasilkan pemulihan tercepat dan toksisitas paling sedikit bagi pasien," kata Bulitta menambahkan.

Bulitta juga mengatakan memahami dan melaksanakan studi obat dalam jangka waktu singkat adalah bukti kekuatan kolaborasi di UF. Dengan penelitian tentang kemanjuran antivirus, timnya terlibat dalam mengembangkan pengujian baru untuk pengukuran konsentrasi intraseluler.

"Dan saya sendiri yang mengerjakan pemodelan matematika, kami telah menjadikan misi kami untuk mengembangkan terapi yang efektif melawan SARS-CoV-2," ujar dia.

Mengidentifikasi obat yang efektif melawan virus SARS-CoV-2 hanyalah langkah pertama. Para peneliti juga harus menentukan dosis optimal dan berapa kali bisa diberikan dengan aman. Selain itu, mengumpulkan data dan mengembangkan protokol adalah langkah menuju uji klinis potensial.

FOX NEWS | UF HEALTH | NEWS 4 JAX

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya