Lebih Memilih Kulit Putih, Algoritma Foto Twitter Dikaji Ulang

Selasa, 22 September 2020 17:23 WIB

Ilustrasi Twitter. REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter menyelidiki tuduhan rasis karena algoritma foto yang digunakannya lebih menyukai wajah berkulit putih dibandingkan hitam. Pengguna Twitter ramai menguji algoritma itu sepanjang akhir pekan lalu dan memberi bukti beberapa contoh preferensi untuk wajah yang berkulit putih dari sistem otomatis di platform media sosial itu.

Seperti yang pernah diumumkan 2018 lalu, fitur algoritma foto Twitter menggunakan jaringan neural, sebuah mesin sistem yang kompleks yang bisa mengambil keputusan mandiri. Dan Parag Agrawal, Chief Development Officer Twitter, memastikan fitur tersebut sebelumnya telah diuji untuk bisa menghindari praktik bias rasialisme dan hasilnya tidak menemukan bukti perlakuan bias atau gender.

Tapi peninjauan ulang tetap dilakukan setelah ratusan ribu retweet menarik perhatian pimpinan Twitter. Seorang juru bicara Twitter mengakui ada tim yang sedang menguji ulang fitur tersebut. Menurutnya, dari contoh-contoh kasus yang ada, jelas bahwa Twitter harus melakukan lebih banyak lagi analisis.

"Kami akan terus membagikan apa yang kami pelajari, tindakan apa yang kami ambil, dan akan membuka sumber analisis kami sehingga orang lain dapat meninjau dan mereplikasi," ujar juru bicara yang tak disebutkan namanya itu, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin 21 September 2020.

Percakapan online tentang bias rasis itu telah memicu kemarahan dan mengarah ke berbagai tes yang berbeda ketika orang-orang mencoba menentukan apa yang mungkin menyebabkan praktik tak patut tersebut. Semua bermula ketika seorang pria kulit putih men-tweet bahwa rekannya, seorang pria kulit hitam, mengalami masalah dengan latar belakang virtual Zoom.

Dia men-tweet cuplikan masalah, di mana wajah rekannya tidak diambil oleh algoritma deteksi wajah Zoom, di Twitter dan melihat bahwa pratinjau default di platform media sosial itu juga 'tak berpihak' kepada rekannya. Berdasarkan temuan yang meresahkan ini, pengguna Twitter lainnya melakukan penyelidikan sendiri.

<!--more-->

Dia mengunggah dua foto sekaligus Mitch McConnell dan eks Presiden AS Barack Obama di tweet yang sama. Pada unggahan pertama, foto McConnell, pria kulit putih, berada di bagian atas, sedang pada unggahan atau tweet kedua foto Obama yang di bagian atas. Namun, untuk kedua unggahan itu, gambar pratinjau yang ditampikan Twitter adalah McConnell.

Demonstrasi sederhana ini langsug mengumpulkan lebih dari 185 ribu orang yang menyukai dan lebih dari 50 ribu retweet. Pengguna lain kemudian mempelajari tes yang lebih komprehensif untuk menangani variabel dan lebih memperkuat kasus terhadap algoritma di baliknya.

Seorang di antaranya bahkan menggunakan karakter kartun dalam bentuk Carl dan Lenny dari The Simpsons. Dalam hal ini algoritma memilih Lenny, yang berwarna kuning, bukan Carl, yang berkulit hitam.

Pada Senin Pagi, tampaknya Twitter telah membuat beberapa perubahan pada algoritmanya tersebut. Tampak dari foto Colin Madland sacara uruh bersama rekannya yang berkulit hitam. Demonstrasi Twitter tidak diragukan lagi membantu dalam menyediakan kasus untuk dipelajari oleh Twitter, tapi penyelidikan skala besar dengan ukuran sampel yang besar dan analisis ilmiah diperlukan untuk menentukan apakah, dan sejauh mana, algoritma tersebut bias.

Eksperimen sebelumnya telah menemukan cara sistem kecerdasan buatan mengumpulkan data sering kali menjadikannya rasis dan seksis. Menurut Irene Chen, mahasiswa PhD dari dari Massachusetts Institute of Technology, AS, ini bermula dari kurangnya keragaman set data yang sering digunakan untuk melatih sistem AI.

Namun, menurut yang menulis makalah tentang topik tersebut dengan profesor MIT David Sontag dan rekan pascadoktoral Fredrik D. Johansson mengatakan, algoritma hanya sebagus data yang mereka gunakan. "Penelitian kami menunjukkan bahwa Anda sering kali dapat membuat perbedaan yang lebih besar dengan data yang lebih baik," kata Chen.



DAILY MAIL | MIT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

16 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

2 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

2 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

3 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya