Gelar Festival Iklim 2020, KLHK Diajak Lindungi Masyarakat Adat

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Oktober 2020 21:52 WIB

Kampung Iklim di Belantara Borneo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara resmi membuka Festival Iklim 2020 pada Rabu, 7 Oktober 2020. Festival yang dibuka di lingkungan arboretum kantor kementerian itu mengambil tema 'Penguatan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi Covid-19'.

“Dalam situasi seperti sekarang, Festival Iklim 2020 menjadi penting untuk mengingatkan kembali gelora semangat kebersamaan dan pelibatan para pihak dalam mengatasi perubahan iklim sesuai perannya masing-masing,” kata Wakil Menteri KLHK Alue Dohong, pada acara yang menerapkan protokol Covid-19 tersebut.

Dia menerangkan, Festival Iklim 2020 merupakan sarana sosialisasi kepada publik tentang implementasi kebijakan perubahan iklim yang telah dilakukan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) dalam kurun lima tahun usianya saat ini.

Festival pada tahun ini juga disebutnya menjadi titik awal dimulainya implementasi Persetujuan Paris yang yang telah diratifikasi empat tahun silam di Indonesia. Persetujuan yang telah menjadi undang-undang tersebut tersebut menetapkan komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41 persen per 2030 nanti.

"Pengurangan emisi tersebut berfokus pada lima sektor yaitu hutan dan lahan, limbah, energi dan transportasi, industri, dan pertanian," katanya.

Advertising
Advertising

Dalam acara yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, yang hadir secara virtual, mengajak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mewujudkan dan mengelola undang-undang kehutanan serta undang-undang perlindungan masyarakat adat untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Dengan terwujudnya dua undang-undang tersebut, menurut Dedi, akan ada keseimbangan dalam tata kelola sistem perundang-undangan Indonesia.

“Ekonomi boleh berkembang, tapi ekologi juga harus dijaga. Karena jika ekologi hancur, kita akan mengeluarkan biaya setiap tahun untuk pemulihan yang jauh lebih mahal,” katanya memperingatkan

Mantan Bupati Purwakarta itu juga mengatakan bahwa masyarakat tradisional di pedalaman mampu memahami alam secara utuh. Hal itu disebabkan masyarakat tradisional menilai alam sebagai fungsi spiritualitas, bukan sekadar fungsi ekonomi. “Kita ini orang kota punya nafsu ekonomi, tapi mereka kaum tradisi hanya punya nafsu ekologi,” kata dia lagi.

Sebelumnya, dalam laporan yang diberikan di awal acara, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, mengatakan bahwa festival akan digelar hingga puncaknya pada 27 Oktober mendatang. Pada hari itu dijadwalkan pemberian apresiasi oleh Menteri KLHK terhadap aksi mitgasi dan adaptasi perubahan iklim di program Kampung Iklim.

Menuju ke sana, Festival Iklim 2020 juga akan diisi dengan beberapa kegiatan mulai dari peluncuran inovasi, webinar, pameran dan juga lomba bertema sama yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara virtual. Untuk mengakses informasi langkap, masyarakat bisa mengunjungi laman festivaliklim2020.id untuk acara-acara yang bisa diikutinya tersebut.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

21 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

2 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya