Vietnam Bersiap Diterjang Taifun Molave, Kekuatan Anginnya 150 Km/Jam

Reporter

Terjemahan

Selasa, 27 Oktober 2020 10:12 WIB

Hujan lebat disertai angin kencang di Mindoro Oriental, Filipina, 26 Oktober 2020. Erik De Castro via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam bersiap menerima terjangan Badai atau taifun Molave. Sebanyak 1,3 juta warga di daerah pesisir yang bakal terdampak telah diminta mengungsi. "Ini adalah taifun yang sangat kuat," kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyerukan pada Senin 26 Oktober 2020.

Phuc membandingkan Molave dengan Taifun Damrey yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas pada 2017. Dia telah memerintahkan semua perahu merapat dan meminta tentara siaga evakuasi.

"Tentara harus dikerahkan penuh untuk mendukung masyarakat, termasuk mobilisasi helikopter, tank dan alat transportasi lain yang dibutuhkan," katanya.

Per Senin pagi, pusat badai itu sudah berada di Laut Cina Selatan dan diperkirakan menghimpun kekuatan angin hingga 150 kilometer per jam sebelum menyerbu daratan pertama dekat Da Nang pada Rabu besok.

Menurut Pusat Prediksi Hidro-Meteorologi Nasional di Vietnam, pada Selasa pagi ini, 27 Oktober 2020, badai itu sudah berada 270 kilometer sebelah utara kepulauan Cay Barat Daya. Kekuatan angin yang dibawanya terpantau sudah mencapai 150 kilometer per jam.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada Senin pagi, posisinya 650 kilometer antara timur dan timur laut kepulauan yang sama dan kekuatan anginnya 135 kilometer per jam.

Baca juga:
Seminggu, Sulawesi Tak Putus Digoyang Gempa Darat

Badai diperkirakan telah sampai di laut antara Da Nang dan Phu Yen pada Rabu pagi. Perkiraannya, kekuatan angin tidak berubah. Lalu pada Kamisnya akan menyentuh daratan antara Da Nang dan Phu Yen sebelum kemudian melemah menjadi depresi tropis.

<!--more-->

Pada Kamis itu pula Taifun Molave sampai ke selatan Laos dengan maksimum kecepatan anginnya telah drop menjadi 50 kilometer per jam.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Jepang, Taifun Molave semakin kuat saat mendekati pantai Vietnam. Kekuatan anginnya dari Senin malam hingga Rabu pagi nanti akan mencapai 144 kilometer per jam, lalu melemah menjadi depresi tropis pada Kamis pagi.

Perkiraan dari Badan Meteorologi Jepang menguatkan waktu kedatangan taifun atau badai itu di perairan pantai Vietnam pada Rabu pagi.

Observatorium Hong Kong malah memprediksi kekuatan anginnya meningkat sampai 165 kilometer per jam pada Selasa pagi ini. Tapi lalu menurun lagi menjadi 145 kilometer per jam pada Rabu pagi besok saat mendekat daratan Vietnam. Sedang prediksi depresi tropis sama yakni pada Kamis pagi.

Molave mengarah ke Vietnam setelah sebelumnya melintasi Filipina pada Minggu pagi. Di negara ini, taifun telah memaksa hampir 9.000 orang mengungsi karena dampak hujan lebat dan angin kencang. Otoritas setempat melaporkan kerusakan jalan dan jembatan serta banjir dan longsor di 11 lokasi.

Tidak ada korban jiwa akibat bencana itu namun 12 orang nelayan dilaporkan masih hilang pada Senin pagi.

Baca juga:
Kolombia Tambah Daftar Negara Satu Juta Kasus Covid-19

Bagi Filipina, Molave adalah taifun ke-17 yan datang sepanjang tahun ini. Sedang untuk Vietnam, Molave adalah badai keempat yang datang sepanjang bulan ini. Sedikitnya 130 orang tewas karena banjir dan longsor karena hujan lebat antara 6-25 Oktober di Vietnam bagian tengah.

VN EXPRESS | BANGKOK POST

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

30 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

8 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

18 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

20 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya