Asteroid Apophis Menuju Bumi dalam 48 Tahun, Potensi Ledakan 880 Juta Ton TNT

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 29 Oktober 2020 13:32 WIB

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli memperingatkan asteroid Apophis yang digelari Dewa Kekacauan bertambah cepat saat bergerak di jalur menuju Bumi dan dapat menghantam planet kita dalam 48 tahun.

Para astronom di Universitas Hawai'i mengonfirmasi bahwa asteroid Apophis mengalami percepatan di jalurnya karena radiasi yang tidak seragam, yang bertindak seperti pendorong kecil.

Sebelum penemuan itu, dampak tersebut dikatakan tidak mungkin, tetapi temuan baru menunjukkan asteroid itu memiliki peluang untuk menabrak Bumi pada 12 April 2068 dan itu bisa menjadi bencana besar.

Apophis memiliki lebar lebih dari 1.000 kaki (305 meter) dan dampaknya bila menghantam Bumi setara dengan 880 juta ton trinitrotoluene (TNT) yang meledak sekaligus.

Apophis ditemukan pada 19 Juni 2004 oleh astronom di Kitt Peak National Observatory di Arizona. Sejak itu asteroid tersebut telah dilacak saat mengorbit matahari, yang diselesaikannya kurang dari satu tahun Bumi.

Advertising
Advertising

Para peneliti melihat Aphophis dengan teleskop Subaru awal tahun ini dan mendapati kecepatannya bertambah setelah analisis tersebut, yang dikenal sebagai efek Yarkovsky.

Ketika tubuh asteroid itu memanas di bawah sinar matahari, ia memancarkan kembali energinya sebagai panas, yang bertindak sebagai pendorong kecil untuk benda kosmik.

Para astronom mengatakan bahwa sebelum efek itu terjadi, dampak pada tahun 2068 tidak mungkin, tetapi mereka telah mengubah pandangan mereka.

Dave Tholen, salah satu astronom, mengatakan: “Beberapa pengamatan baru yang kami peroleh dengan teleskop Subaru awal tahun ini cukup baik untuk mengungkap percepatan Yarkovsky di Apophis, dan pengamatan itu menunjukkan bahwa asteroid tersebut menjauh dari orbit gravitasi murni sekitar 170 meter per tahun, yang cukup untuk menjaga skenario dampak 2068 tetap berjalan.”

Apophis juga telah diberi gelar ancaman tertinggi ketiga di Tabel Sentry Risk NASA, Gizmodo melaporkan. Tabel tersebut memperkirakan bahwa ada satu dari 150.000 kemungkinan asteroid menghantam Bumi dalam 48 tahun, tetapi Tholen mengatakan kepada Gizmodo bahwa kemungkinannya lebih dekat dengan satu dari 530.000. Angka ini menjelaskan efek Yarkovsky.

Asteroid tersebut mengandung nikel dan besi dan citra radar menunjukkan bahwa asteroid tersebut memanjang dengan dua lobus, membuatnya terlihat seperti kacang.

Para peneliti mencatat bahwa lebih banyak pengamatan perlu dilakukan untuk memahami amplitudo efek Yarkovksy dan bagaimana pengaruhnya terhadap orbit Apophis sedang berlangsung. Mereka berencana untuk mengetahui dengan baik sebelum tahun 2068 jika ada kemungkinan terjadinya dampak.

Ketika Apophis pertama kali ditemukan, para ahli mengatakan ada kemungkinan 2,7 persen dampak Bumi pada tahun 2029, tetapi sekarang data menunjukkan bahwa Apophis akan lewat dengan aman dalam jarak 19.794 mil (31.855 km) dari Bumi. Ini adalah pendekatan terdekat oleh asteroid sebesar ini yang telah diketahui para ilmuwan sebelumnya.

Sumber: DAILY MAIL

Berita terkait

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

14 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

28 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

29 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

32 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

38 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

46 hari lalu

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Baca Selengkapnya

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

50 hari lalu

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

18 Desember 2023

Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

Kegiatan ditujukan untuk membahas kontribusi anak muda dalam mendukung isu lingkungan dan mendorong kesadaran dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya