Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Inggris Lockdown Sebulan Penuh

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 1 November 2020 17:31 WIB

Seorang wanita yang mengenakan masker bersepeda melewati London Eye di London, Inggris, pada 28 September 2020. Dari lebih dari 34 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 96 persennya atau sekitar 25 juta pasien telah pulih. (Xinhua/Han Yan)

TEMPO.CO, London - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Sabtu, 31 Oktober 2020, mengumumkan bahwa Inggris akan memasuki karantina wilayah (lockdown) selama satu bulan mulai Kamis, 5 November 2020.

"Sekarang saatnya untuk mengambil tindakan karena tidak ada alternatif," ujar Johnson dalam konferensi pers yang digelar virtual di Downing Street.

Pengumuman lockdown sang perdana menteri disampaikan hanya beberapa jam setelah data resmi menunjukkan bahwa kasus terkonfirmasi virus corona (Covid-19) di Inggris melonjak hingga melampaui angka 1 juta.

"Mulai Kamis hingga awal Desember Anda harus berada di rumah, Anda hanya boleh keluar rumah untuk alasan tertentu," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung.

Di bawah langkah-langkah baru yang akan berlaku hingga 2 Desember itu masyarakat di Inggris hanya akan diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk alasan tertentu, seperti pendidikan, pekerjaan atau belanja makanan.

Advertising
Advertising

Pub, bar, dan restoran di seluruh negara tersebut akan ditutup kecuali untuk layanan takeaway (pesan untuk dibawa pulang). Toko-toko nonesensial, salon rambut serta tempat rekreasi dan hiburan juga akan ditutup.

Sementara sekolah, perguruan tinggi, dan universitas akan tetap beroperasi, ujar sang PM, seraya menambahkan bahwa mereka yang tidak dapat bekerja dari rumah, seperti pekerja konstruksi atau manufaktur, akan didorong untuk tetap pergi ke tempat kerja.

Selain itu, rumah tangga atau keluarga yang berbeda akan dilarang berkumpul, meskipun kelompok pendukung (support bubble) dan tempat penitipan anak (childcare bubble) akan tetap dibuka. Pusat kebugaran akan ditutup tetapi warga bisa tetap berolahraga di luar ruangan, paling banyak dengan satu orang dari keluarga yang lain.

Setelah 2 Desember, pembatasan ini bakal dilonggarkan dan sejumlah wilayah di Inggris akan kembali ke sistem tingkatan.

"Natal tahun ini akan berbeda, mungkin sangat berbeda, tetapi ini merupakan harapan dan keyakinan saya yang tulus bahwa dengan mengambil tindakan tegas sekarang, kami dapat mengizinkan keluarga-keluarga di seluruh negara ini berkumpul bersama," kata Johnson.

Pemerintah Inggris sebelumnya melakukan pendekatan lokal untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan menerapkan sistem peringatan tiga tingkat berdasarkan tingkat infeksi lokal.

Sebelumnya pada Sabtu, angka resmi menunjukkan bahwa 21.915 orang lainnya di Inggris telah teruji positif Covid-19, sehingga total kasus Covid-19 di negara itu menjadi 1.011.660.

Inggris juga mencatat 326 kematian baru akibat Covid-19 menjadi 46.555, seperti ditunjukkan data tersebut.

Agar dapat kembali ke kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, Cina, Rusia, dan Amerika Serikat sedang berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

11 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya