Gunung Merapi Siaga, Begini BPPTKG Memprediksi Arah Muntahan Material

Selasa, 10 November 2020 18:27 WIB

Warga beraktivitas di lahan pertanian lereng Gunung Merapi yang kini berstatus Siaga, di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 6 Novemebr 2020. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Naiknya status Gunung Merapi dari waspada ke siaga sejak 5 November 2020 membuat sejumlah pemerintah kabupaten yang wilayahnya berada di sekeliling gunung api paling aktif dunia itu bersiap.

Ratusan warga di kaki Merapi yang dianggap rawan berpotensi terdampak erupsi pun telah diungsikan ke barak-barak pengungsian.

Yang paling diwaspadai dari tiap erupsi Merapi tentu saja lontaran materialnya yang bisa dalam sekejap merenggut nyawa manusia dan membakar apa saja yang dilewati.

Lantas bagaimana cara mengetahui lontaran material Merapi saat erupsi itu?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menuturkan bahwa saat ini, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, ada kemungkinan terjadi letusan eksplosif Merapi.

Advertising
Advertising

“Tapi eksplosifnya tidak seperti erupsi tahun 2010,” ujar Hanik, Selasa, 10 November 2020.

Hanik menuturkan, bukaan kawah Merapi saat ini ada di arah tenggara atau mengarah ke Kali Gendol. Maka ancaman itu sampai saat ini ada pada bukaan kawah tersebut.

“Terkait deformasi atau penggembungan, pembukaan magma, ada di sisi barat laut. Jadi juga ada kemungkinan magma akan mengarah ke sana (Kali Gendol),” ujar Hanik.

Hanik menambahkan untuk memprediksi arah lontaran material Merapi itu, sejatinya dapat dipastikan jika kubah lava sudah terbentuk.

“Potensi bahaya yang ada saat ini dilihat berdasar kecepatan dan volume kubah lava yang akan muncul. Kami akan membuat satu assessment penilaian bahayanya,” ujarnya.

Dari pengalaman erupsi yang pernah terjadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, jika kubah lava belum muncul, dapat diartikan masih ada waktu untuk terus mengamati siklus erupsi Merapi.

“Kalau misalnya lava tidak mengalir, tapi ada kecenderungan meletus, misalnya 1.000-1.500 meter, saya ingin kepastian soal itu,” ujar Sultan.

Sultan juga menyinggung soal bagaimana pengaruh angin pada arah material Merapi ketika erupsi.

“Kalau terkena angin, akan terbawa misalnya ke Selo. Dengan letusan itu, kan nggak selalu ke tenggara, ke barat pun juga bisa, arah angin bisa sangat menentukan,” ujarnya.

“Tapi yang namanya kerikil atau batu, kan nggak mungkin ikut angin, mesti akan turun di sekitar Merapi. Material yang lebih lembut bahkan bisa sampai kota, tergantung arah anginnya,” ujar Sultan.

Sultan berharap segala kemungkinan erupsi kali ini dapat diantisipasi dengan baik. “Yang pasti semua harus disiapkan, mungkin bisa diukur ke atas, kira-kira nanti abunya dan batunya jatuhnya ke arah mana dan berapa banyak, “ ujarnya.

Sultan juga berharap jatuhnya material bisa diprediksi apakah akan melewati kawasan rawan bencana (KRB) atau tidak.

“Masyarakat juga dipersiapkan sewaktu-waktu untuk turun, mengosongkan, itu jadi sesuatu yang penting,” ujar Sultan.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman saat ini telah memindahkan warga dari Padukuhan Kalitengah Lor khususnya kelompok rentan, seperti orang tua, ibu hamil dan anak-anak ke barak pengungsian sejumlah 185 jiwa.

Sedangkan berdasarkan data, jumlah penduduk di Kalitengah Lor sebanyak 536 jiwa. Untuk lokasi pengungsian warga Kalitengah Lor sudah disediakan barak pengungsian di Desa Glagaharjo dan barak pengungsian Gayam di Argomulyo.

“Untuk Padukuhan Kaliadem sudah tidak ada penduduknya atau kosong. Hanya tinggal 15 rumah nonpermanen untuk pemeliharaan ternak. Demikian juga dengan Padukuhan Pelemsari juga sudah tidak ada penduduknya, hanya ada dua rumah nonpermanen,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

39 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya