Lonjakan Pasien Covid-19, RSHS Bandung Antisipasi Tutup Layanan Umum

Rabu, 18 November 2020 10:37 WIB

Petugas medis melakukan simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 6 Maret 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bersiap menutup layanan umum dan mengalihkan pasien selain Covid-19 ke rumah sakit lain. Ini adalah skenario terburuk yang akan ditempuh bila lonjakan pasien corona sepekan terakhir tak kunjung berkurang hingga ketersediaan kamar inap ruang isolasi tak mencukupi

"Selain mencari kamar isolasi baru, skenario terburuk adalah berpotensi menutup layanan umum karena rumah sakit difokuskan total menangani pasien Covid-19," kata Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung, M. Kamaruzzaman, saat dihubungi Selasa, 18 November 2020.

Baca juga:
Usai Libur Panjang, Pasien Covid-19 Antre Kamar Isolasi RSHS Bandung

Hingga hari ini, RSHS Bandung masih berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk meminta penambahan fasilitas pelayanan yang lengkap untuk perawatan intensif. Tempatnya bisa di RSHS Bandung atau tempat baru yang dimodifikasi.

Penambahan diperlukan karena total 131 kamar inap ruang isolasi untuk pasien Covid-19 kategori sedang hingga berat di RSHS Bandung kini terisi 113 orang. Sementara belasan pasien Covid-19 lainnya harus antre menunggu kamar di ruang transit Instalasi Gawat Darurat. “Statusnya sudah siaga karena hampir penuh begini,” kata Kamaruzzaman.

Advertising
Advertising

RSHS menempatkan khusus pasien Covid-19 di Gedung Kemuning setinggi lima lantai. Pasien bergejala berat yang memerlukan alat bantu pernapasan ditempatkan seluruhnya di lantai dasar.

Jika jumlah pasien Covid-19 terus bertambah hingga semua kamar penuh, RSHS Bandung menyiapkan rencana baru. Dimulai dari penggunaan tiga gedung rawat inap apabila angka pasien sampai 200 orang. Jika tembus hingga lebih dari 200 orang, rumah sakit akan mengubah layanan pasien biasa hingga bisa sampai penghentian layanan karena seluruhnya dicurahkan ke pasien Covid-19.

Proses itu nantinya, menurut Kamaruzzaman, dilakukan secara bertahap. “Kami tidak akan langsung memulangkan pasien biasa yang dirawat,” ujarnya. Adapun pasien rawat jalan akan dirujuk ke rumah sakit lain.

Kini agar skenario terburuk itu tidak sampai terjadi, RSHS memeriksa ulang pasien Covid-19 yang dirawat. Jika ada pasien yang tergolong ringan akan dipindahkan ke tempat lain.

Selain itu Kamaruzzaman meminta rumah sakit lain tidak mudah merujuk pasien ke RSHS Bandung. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Jawa Barat, dia mengingatkan, RSHS hanya menerima pasien Covid-19 kategori sedang hingga berat.

Baca juga:
Viral Menang Flash Sale Pakai Bot, Kaspersky: Subur karena Lockdown

Data terbaru dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat keluaran 15 November 2020, dalam kurun empat pekan terakhir terjadi penambahan kasus yang menaikkan status zona merah. Dari hanya Kota Depok pada periode 19-25 Oktober 2020, pekan berikutnya merembet ke wilayah tetangganya yaitu Kabupaten Bekasi hingga Karawang.

Kini ada tujuh kabupaten dan kota yang berisiko tinggi penularan Covid-19, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Cimahi.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

22 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

2 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

2 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya