TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya semburan lumpur dan gas di daerah Kranggan, Jatisampurna, Bekasi, pada Sabtu 5 September 2020, telah diprediksi dan diperingatkan sewindu lalu. Sayangnya, saat itu, adanya ancaman bahaya semburan tersebut hanya dipresentasikan kepada Pemerintah DKI Jakarta.
Mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Andang Bachtiar, menuturkan kembali peringatan yang dibuatnya delapan tahun lalu itu. Dia menggunakan tulisan yang diunggahnya di akun pribadi media sosial Facebook untuk menjawab pertanyaan dari Tempo.co, Selasa 8 September 2020.
Dia menggambarkan, lokasi semburan di Kranggan terletak 2-3 kilometer arah tenggara dari area lapangan migas Jatinegara, di perbatasan Jakarta-Bekasi. Lapangan migas itu tepatnya wilayah Cipayung, Kranggan, dan Cibubur, yang sudah terdeteksi pada 2012.
Melalui akun Facebook pribadinya itu, Andang menjelaskan semburan kemungkinan disebabkan oleh pengeboran untuk mencari sumber air dalam. Padahal, sama seperti yang pernah dia kampanyekan delapan tahun lalu, daerah tersebut bahaya oleh kandungan gas dangkal.
"Saya presentasikan ke Pemerintah Jakarta, November 2012," kata lulusan Geology Department Colorado School of Mines, Golden, Colorado, Amerika Serikat, itu.
Saat itu Andang mengaku tak sempat mempresentasikannya ke Pemerintah Kota Bekasi maupun Provinsi Jawa Barat. Dia cuma berharap melalui media sosial atau bincang-bincang antar pemerintah daerah terkait, informasi yang dibagikannya bisa tersebar untuk kemudian diambil tindakan proaktif.