Cerita Sekali Batuk yang Membongkar Klaster Covid-19 di Australia Selatan

Reporter

Terjemahan

Senin, 23 November 2020 13:06 WIB

Fasilitas tes Covid-19 drive-through saat negara bagian Victoria mengalami lonjakan kasus wabah virus corona, di Melbourne, Australia, 25 Juni 2020. [AAP / Daniel Pockett via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Satu batuk saja di rumah sakit di Adelaide telah memicu alarm potensi bencana infeksi virus corona Covid-19 di Australia Selatan. Negara bagian ini mengantisipasi gelombang kedua dari bencana itu yang disebut telah mulai terjadi, menyebar dalam senyap, di bagian utara benua itu.

Pemimpin Australia Selatan, Steven Marshall, mengatakan otoritas kesehatan di negara bagian itu berhasil mengunci satu klaster Covid-19 asal Parafield, sebuah kawasan luar kota di utara Adelaide. Itu, dia menambahkan, hampir dilakukan tanpa sengaja.

Klaster itu hingga kini terdiri dari 27 kasus positif Covid-19, dan orang pertama yang terkonfirmasi positif dalam klaster Parafield adalah seorang perempuan berusia lanjut (86 tahun). Dia sedang datang memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit setempat saat diketahui membawa infeksi virus corona dalam tubuhnya.

"Dia seperti tidak tampak memiliki gejala (infeksi virus corona)," kata Marshall. "Tapi dokter mendengarnya batuk sekali dan langsung mengatakan, 'Saya akan melakukan tes Covid-19'."

Hasil dari tes itu ternyata menunjukkan perempuan itu positif Covid-19 dan belakangan terkonfirmasi pula kalau seluruh anggota keluarga perempuan itu telah terinfeksi. Yang terbaru atau kasus nomor 27 juga seorang perempuan. Dia diketahui bekerja di sebuah hotel di pusat distrik bisnis Adelaide di mana warga yang baru tiba dari luar negeri biasan menjalani karantina.

Advertising
Advertising

Kepala Pejabat Kesehatan Publik Australia Selatan, Nicola Spurrier, mengatakan kalau perempuan itu sebenarnya telah menjalani karantina sejak Senin pekan lalu. Sebanyak dua kali tes yang dijalaninya juga menunjukkan hasil negatif Covid-19, sebelum tes terbaru pada pagi tadi menyatakannya positif.

Spurrier mengatakan, butuh delapan hari virus corona itu berinkubasi dalam tubuh perempuan tersebut. "Karantina delapan hari memang sudah panjang, tapi jelas sekali sangat penting untuk setiap orang untuk menjalaninya secara penuh sampai 14 hari," kata sang profesor.

Menurut Marshall, efisiensi yang sangat tegas dari tim otoritas kesehatannya dalam mencari dan melacak kasus Covid-19 telah berhasil menghindarkan Australia Selatan dari situasi bencana absolut. Dia menyangkal lockdown yang sempat diberlakukan selama enam hari di negara bagian itu adalah bentuk reaksi yang berlebihan.

Marshall merujuk kepada pemodelan yang dibuat Melbourne University yang menunjukkan Australia Selatan pasti sudah menghadapi 100 kasus baru per hari per pertengahan Desember nanti jika lockdown itu tidak dipaksakan. Penguncian wilayah disebutnya telah mampu memutus rantai penularan.

Baca juga:
Tak Lagi Anjurkan Lockdown Covid-19, WHO: Malapetaka Mengerikan

"Jangan lupa, saat ini kita belum lepas dari masalah," katanya sambil memperingatkan kasus positif masih mungkin akan muncul dalam beberapa hari atau pekan ke depan. "Tapi saat ini situasinya boleh dibilang sangat terkendali."

Saat ini, Australia Selatan mencatat ada 38 kasus aktif dari total 556 kasus terkonfirmasi sejak pandemi terjadi di awal tahun ini. Sepanjang Minggu 22 November 2020, ada hampir 8.700 tes Covid-19 yang dilakukan di negara bagian itu. Jumlahnya mencapai 77 ribu jika diakumulasi sepanjang pekan lalu.

9NEWS | ABC

Berita terkait

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

6 jam lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

4 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

7 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

7 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

8 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

8 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya