Pakar Satwa Liar Sebut Harimau Sumatera Dapat Beradaptasi dengan Manusia

Reporter

Antara

Sabtu, 28 November 2020 16:53 WIB

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang bernama Bonita ini akhirnya berhasil ditemukan oleh tim gabungan di hari ke 108, di Estate Eboni PT. Tabung Haji Indo Plantation (THIP), 20 April 2018. Usai ditangkap, Bonita dievakuasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Yayasan Arsari Djojohadikusumo. facebook/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar satwa liar dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Muhammad Ali Imron, mengatakan bahwa harimau adalah hewan liar yang dapat beradaptasi dengan manusia. Karakteristik itu disebut Imron bahkan dimiliki Bonita, seekor Harimau Sumatera yang pernah menerkam dan menewaskan dua orang di Indragiri Hilir, Riau, pada 2018 lalu.

"Jadi Bonita itu sebenarnya familiar dengan manusia. Ada truk tidak takut, ada motor tidak takut, dengan manusia juga tidak takut. Ini menunjukkan bahwa Bonita secara personality bisa beradaptasi dengan manusia," katanya di peluncuran buku 'Bonita: Hikayat Sang Raja' karya jurnalis senior Haidir Anwar Tanjung, Jumat 27 November 2020.

Baca juga:
Harimau Sumatera Diperangkap di Tapanuli Selatan ternyata Kurus dan Malnutrisi

Menurut Imron ada beberapa karakteristik hewan liar, terutama dalam hal ini harimau, yang kerap terlibat konflik dengan manusia. Salah satunya adalah karena habitatnya telah terdegradasi. "Habitat itu, konfliknya terjadi di situ. Jarang konflik terjadi di dalam kawasan hutan," kata dia.

Karakteristik kedua adalah bahwa konflik kerap terjadi pada hewan liar yang mengalami kesulitan fisik. Bisa karena sakit atau sudah tua sehingga hewan itu kesulitan untuk menangkap satwa yang masih liar. "Maka mereka akan mengejar binatang yang mudah, seperti kerbauatau kambing, atau bahkan manusia," kata Imron menerangkan.

Advertising
Advertising

Karakteristik lainnya adalah karena individu hewan itu agresif. Tapi, Ali menambahkan, Bonita tidak termasuk dalam ketiga karakteristik tersebut. Dia mengatakan itu setelah membaca isi buku yang diluncurkan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut.

Imron menduga Bonita adalah individu Harimau Sumatera yang sedang mencari teritori karena hewan tersebut masih relatif muda dan sebenarnya familiar dengan manusia, memiliki kepribadian yang bisa beradaptasi dengan manusia. Dia menyerang justru karena merasa terancam.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno (kedua kanan) menjelaskan kronologis pencarian hingga proses evakuasi Harimau Sumatera yang bernama Bonita di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, di Pekanbaru, Riau, 21 April 2018. Setelah melakukan pencarian selama 108 hari akhirnya tim terpadu penyelamat Harimau Sumatera berhasil menangkap Bonita yang telah menewaskan dua orang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Imron menyatakan itu berdasarkan cerita dalam dua kasus terbunuhnya dua orang yang disebutnya memberi gangguan kepada si raja hutan. "Pertama, almarhumah Jumiati itu kan latah dalam cerita itu. Kayak mukul-mukul, bales mukul. Itu yang kemudian membuat dia (Bonita) merasa terancam dan kemudian merasa ingin menyelamatkan juga."

Baca juga:
Harimau Sumatera di Riau, Kasus Bonita Diaku Paling Melelahkan

Menurut Imron, hal yang sama juga muncul di cerita korban lain. "Dia juga membuat gangguan dengan cara melempar batu. Nah, ini yang saya kira memacu dia," kata Imron lebih lanjut.

Terkait konflik satwa liar dengan manusia, Imron menyarankan kepada pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk lebih memahami tiga karakteristik yang telah dipaparkannya sehingga bisa memberikan penanganan secara tepat. Selain itu, masyarakat di sekitar hutan, perlu diberi penyadaran dan edukasi sehingga mereka tidak malah menjadi korban karena tidak mengetahui cara penanganan ketika berhadapan dengan hewan liar.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

4 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

17 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

19 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

19 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

20 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

1 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

2 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

2 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

3 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya