Sekjen PBB: Berdamai dengan Alam Tugas Terpenting di Abad Ke-21

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 3 Desember 2020 06:29 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa berdamai dengan alam merupakan tugas yang paling penting untuk dilakukan di abad ke-21.

Dalam pidato “Situasi Planet Kita” yang disampaikan dari Universitas Columbia di kota New York, Amerika Serikat, pada Rabu malam, 2 Desember 2020, waktu Jakarta, Sekjen PBB Guterres mengingatkan bahwa saat ini kemanusiaan tengah berperang melawan alam, sesuatu yang disebutnya bagaikan membunuh diri sendiri.

“Alam selalu menyerang balik atas apa yang telah kita lakukan terhadapnya selama ini, dan serangan balik yang keras ini sedang kita hadapi,” ujar Guterres.

Dampak dari kerusakan terhadap bumi menghalangi upaya dalam memberantas kemiskinan dan mengancam ketahanan pangan. Situasi itu kemudian mempersulit upaya untuk menciptakan perdamaian, karena berbagai gangguan yang diakibatkan kerusakan alam mendorong ketidakstabilan, pengungsian, dan konflik.

“Dampak yang paling berat dirasakan oleh mereka yang paling rentan di seluruh dunia,” tegasnya.

Advertising
Advertising

Dia pun menyebut bahwa momentum pemulihan dari pandemi Covid-19 saat ini menjadi sebuah peluang untuk menyelesaikan kemerosotan alam yang berakar dari aktivitas manusia.

“Berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21. Ini harus menjadi prioritas teratas semua orang, di mana pun kita berada,” ujarnya.

Secara garis besar, dia memaparkan tiga poin penting yang perlu menjadi perhatian dalam upaya menangani krisis iklim, yang pertama yakni pentingnya mencapai netralitas karbon secara global, terutama dalam tiga dekade mendatang.

Kedua adalah untuk menyelaraskan keuangan global di balik Perjanjian Paris, sebagai cetak biru dunia untuk aksi iklim. Terakhir adalah perlunya menciptakan terobosan adaptasi untuk melindungi dunia beserta masyarakatnya dan negara-negara yang paling rentan dari dampak iklim.

“Kita sudah punya sebuah cetak biru: Agenda 2030, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim. Pintu sudah terbuka, solusinya ada di sana," kata Guterres.

Di penghujung pidatonya, Sekjen PBB menyuarakan optimisme atas kemajuan dalam upaya penyembuhan alam yang dapat dilakukan, termasuk dengan menyelamatkan lapisan ozon, memperluas kawasan lindung, munculnya kota-kota hijau, ekonomi sirkular yang mengurangi limbah, dan peraturan hukum terkait lingkungan yang semakin berkembang.

Selain itu, dia juga menyoroti pola pikir yang mulai bergeser, dengan banyaknya orang yang memahami kebutuhan akan pilihan harian masing-masing untuk mengurangi jejak karbon serta gelombang mobilisisasi sosial yang dilakukan generasi muda. “Ini adalah momen yang krusial bagi manusia dan planet,” demikian Guterres.

ANTARA

Berita terkait

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

1 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

4 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

17 hari lalu

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

Israel dan Iran saling saling tuding dalam sidang darurat Dewan Kemanan PBB pada Ahad sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

25 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

27 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

28 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus

28 hari lalu

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus

Sekjen PBB Antonio Guterres engutuk serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya