Presidennya Skeptis, Jumlah Warga Tolak Vaksin Covid-19 Bertambah di Brasil

Reporter

Antara

Minggu, 13 Desember 2020 23:03 WIB

Presiden AS Donald Trump mengadakan jamuan makan malam dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS, 7 Maret 2020. Berita Donald Trump positif Covid-19 menambah panjang daftar kepala negara yang terinfeksi setelah meremehkan virus tersebut. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Hasil jajak pendapat yang diterbitkan sebuah lembaga survei di Brasil, Sabtu 12 Desember 2020, menunjukkan jumlah warga yang menolak vaksin Covid-19 naik dari sembilan persen pada Agustus 2020 jadi 22 persen pada minggu ini. Tumbuhnya penolakan itu kemungkinan dipengaruhi sikap Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang skeptis terhadap vaksin.

Survei yang digelar Datafolha menunjukkan tersisa 73 persen responden berencana ikut vaksinasi dan lima persen lainnya belum membuat keputusan. Sementara pada Agustus 2020, jumlah responden yang bersedia ikut vaksinasi masih mencapai 89 persen dan tiga persen sisanya masih ragu.

Bolsonaro akhir bulan lalu mengatakan ia tidak akan ikut vaksinasi meskipun vaksin Covid-19 nantinya tersedia dari sejumlah perusahaan farmasi. Bolsonaro mengatakan penolakan itu merupakan haknya. Ia secara spesifik menyampaikan keraguannya terhadap vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal Cina.

Seperti diketahui vaksin CoronaVac dari Sinovac menjalani uji klinis di Sao Paulo, bekerja sama dengan Butantan Institute. Uji klinis didorong oleh Gubernur Sao Paulo yang juga lawan politik Bolsonaro, Joao Doria.

Menurut hasil survei Datafolha, hanya 47 persen responden yang bersedia divaksinasi spesifik dengan anti virus buatan Cina, sementara 50 persen lainnya menolak dan tiga persen sisanya belum membuat keputusan. Setidaknya, hasil sigi itu juga menyebutkan ada 33 persen responden menolak ikut vaksinasi karena mereka percaya Bolsonaro, sementara 16 persen responden menilai presiden bukan orang yang dapat dipercaya.

Advertising
Advertising

Terpisah, Kementerian Kesehatan Brasil, melalui dokumen yang diserahkan ke Mahkamah Agung, mengatakan 108 juta dosis vaksin akan segera tersedia sebagai tahap awal di negara itu. Jumlah dosis itu setara untuk kebutuhan vaksinasi 51 juta warga, atau seperempat dari total populasi di Brasil.

Baca juga:
Bio Farma: Pesan Vaksin Covid-19 Jalur Mandiri Tunggu Pemerintah

Seperti di banyak negara lain, vaksinasi tahap pertama itu akan menyasar kelompok prioritas yang rentan tertular, di antaranya tenaga kesehatan, orang lanjut usia, dan masyarakat adat, sepanjang semester pertama 2021. Namun dokumen berisi rencana vaksinasi itu tidak menyebutkan tanggal pasti pemberian anti virus ke masyarakat dan berbagai informasi lainnya mengenai penyaluran dan persediaan vaksin.

Dengan 6,8 juta kasus infeksi hingga saat ini, Brasil masih menempati urutan ketiga di dunia untuk negara paling parah terdampak Covid-19 setelah Amerika Serikat dan India. Angka kematiannya bahka terbesar kedua, yakni 181 ribu jiwa.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

23 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

8 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya