Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengejutkan, Uji Klinis Vaksin Sinovac di Brasil Diperintahkan Berhenti

Reporter

image-gnews
Pekerja mengembangkan vaksin COVID-19 di laboratorium pembuat vaksin China Sinovac Biotech di Beijing, China, 24 September 2020. Saat sebanyak 24.000 orang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac di Brasil, Turki, dan Indonesia. REUTERS/Thomas Peter
Pekerja mengembangkan vaksin COVID-19 di laboratorium pembuat vaksin China Sinovac Biotech di Beijing, China, 24 September 2020. Saat sebanyak 24.000 orang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac di Brasil, Turki, dan Indonesia. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Brasil membuat pengumuman mengejutkan pada Senin malam, 9 November 2020, bahwa telah menangguhkan uji klinis vaksin Covid-19 milik Sinovac Biotech. Anvisa, otoritas itu, menyebut keputusan dibuat 29 Okober lalu setelah menemukan "efek merugikan yang parah" dari calon vaksin asal Cina tersebut.

Anvisa tidak memberikan keterangan lebih rinci tentang kasus efek samping yang dimaksud. Sebuah catatan yang menyertai perintah pembekuan uji klinis itu hanya menyebutkan agar lebih baik lagi mengevaluasi data dan mengkaji risiko.

Baca juga:
Tak Ada Lagi Penyuntikan, Uji Vaksin Sinovac di Bandung Masuk Tahap Pengamatan

Institut Butantan, lembaga penelitian medis di Sao Paulo, yang menjalankan uji klinis vaksin Sinovac di Brasil, mengaku terkejut dengan keputusan dan perintah itu. Dalam konferensi pers yang digelarnya, Selasa 10 November 2020, Butantan menegaskan tidak ada insiden efek samping serius pada relawannya yang terkait dengan uji coba vaksin.

"Itu telah dianalisis dan ditetapkan bahwa tidak ada hubungan insiden itu dengan vaksin yang sedang diuji," kata Dimas Covas, direktur institut tersebut. Covas menambahkan, tidak ada alasan untuk menghentikan uji klinis yang sedang berjalan dan berharap bisa segera dilanjutkan kembali.

Covas mengaku tak bisa menyediakan informasi lebih detil tentang kasus efek samping yang menjadi pangkal penyebab masalah karena alasan kerahasiaan pribadi si relawan. Namun dia meyakinkan kalau otoritas kesehatan Brasil telah memiliki seluruh informasinya yang, dia menegaskan kembali, tak terkait dengan vaksin.

Sinovac Biotech juga menyatakan keyakinannya atas keamanan vaksin yang sedang dikembangkannya tersebut. Vaksin yang sama juga diuji di dalam negeri di Cina serta Turki dan Indonesia, dan dipastikannya akan terus berlanjut dalam prosedur ketat good clinical practice.

"Kami sudah dan akan terus berkomunikasi dengan mitra kami di Brasil, Institut Butantan, mengenai masalah ini," bunyi pernyataan yang dibagikannya secara daring, Selasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Covas mengungkap merasa janggal atas keputusan penghentian tiba-tiba tersebut. Menurutnya, ada lebih dari 100 ribu relawan yang direkrut untuk uji klinis fase tiga atau final vaksin Sinovac itu di Brasil.

"Kasus kematian bisa saja terjadi...tapi satu kasus kematian itu tidak mempunyai kaitan dengan vaksin. Ini bukanlah saatnya menginterupsi uji klinis," kata Covas.

Seperti diketahui, vaksin Sinovac berada di antara persaingan politik antara Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Doria yang bakal maju ke Pemilihan Presiden Brasil pada 2022 menantang Bolsonaro berulang kali mengungkap harapannya untuk bisa memvaksinasi warga Sao Paulo dengan CoronaVac dari Sinovac.

Dia menyebutnya sebagai kandidat vaksin paling aman dan menjanjikan di antara yang sedang diuji di negara itu. Tapi Bolsonaro meremehkan kandidat vaksin itu dan lebih mendukung uji klinis vaksin milik AstraZeneca dari Inggris.

Baca juga:
Sejumlah Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Spanyol mundur

Satu kasus relawan uji klinis vaksin Covid-19 meninggal juga pernah mengguncang uji oleh AstraZeneca tersebut. Dilaporkan media setempat 21 Oktober lalu, saat itu pula telah dipastikan kematian tak terkait dengan vaksin karena yang bersangkutan adalah penerima plasebo dalam uji klinis tersebut.

CNN | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 menit lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

9 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

9 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

20 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

25 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

36 hari lalu

Cha Eun Woo. Instagram.com/@eunwo.o_c
Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.


Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

42 hari lalu

Robinho. REUTERS/Darren Staples
Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.