Pfizer Perusahaan Pertama Minta Jalur Cepat Penggunaan Vaksin Covid-19 di Jepang

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 20 Desember 2020 05:47 WIB

Sandra Lindsay, seorang perawat dari Long Island Jewish Medical Center saat diberikan vaksin Covid-19 Pfizer oleh Dr. Michelle Chester di New Hyde Park, New York, 14 Desember 2020. Suntikan pertama vaksinasi Covid-19 massal Amerika Serikat akan diberikan pada Senin pagi setelah Pfizer Inc dan mitranya memulai pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh negara bagian. Mark Lennihan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Tokyo - Raksasa farmasi Amerika Serikat (AS), Pfizer, menjadi produsen obat pertama yang meminta persetujuan untuk penggunaan vaksin Covid-19 buatannya di Jepang, dengan mengajukan permohonan kepada kementerian kesehatan negara tersebut pada Jumat, 18 Desember 2020.

Pfizer tengah mengupayakan persetujuan jalur cepat. Itu artinya, dengan berdasarkan fakta bahwa vaksin buatannya telah mengantongi persetujuan di negara lain, pihaknya tidak harus melaksanakan uji coba klinis skala besar di Jepang.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer bersama perusahaan BioNTech SE Jerman itu telah diluncurkan di seluruh Inggris dan Amerika Serikat.

"Jika persetujuan itu diberikan, kami ingin memastikan pengiriman vaksin kami secara cepat bagi masyarakat di Jepang dan berperan dalam menormalisasi kehidupan sosial mereka," ujar Presiden Pfizer Unit Jepang Akihisa Harada.

Pemerintah Jepang dan Pfizer telah mencapai kesepakatan dasar bahwa perusahaan itu akan memasok 120 juta dosis vaksin, yang cukup untuk menyuntik separuh populasi di negara tersebut, hingga akhir Juni tahun depan.

Namun jika disetujui, peluncuran atau proses vaksinasi dapat dimulai secepatnya pada Maret mendatang, kata pejabat pemerintah negara itu, dengan menteri kesehatan Jepang mengatakan bahwa proses skrining akan dilakukan secara teliti.

"Kami akan melakukan proses skrining secara ketat terhadap efektivitas dan keamanan vaksin sebelum mengambil keputusan. Proses skrining ini akan dilaksanakan dengan prioritas tertinggi," kata Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura dalam sebuah konferensi pers.

Pfizer dan BioNTech SE mengatakan bahwa vaksin mereka memiliki tingkat kemanjuran 95 persen dalam melawan Covid-19 berdasarkan analisisnya terhadap hasil uji klinis global.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya