Deteksi Dini Covid-19 lewat Swab Mata Diteliti di RS Darurat Wisma Atlet

Reporter

Antara

Senin, 21 Desember 2020 20:09 WIB

Petugas menyiapkan alat-alat medis di salah satu ruangan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Ahad, 22 Maret 2020. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan akan menyiapkan ruang relaksasi bagi tenaga medis yang menangani pasien virus Corona atau Covid-19 yang berada di Wisma Atlet Kemayoran. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Unit Riset Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tengah melakukan riset deteksi dini penyakit infeksi virus corona 2019 cukup dengan observasi dan swab mata. Dasarnya adalah cukup tinggi persentase keluhan mata yang mendahului gejala sistemik Covid-19.

"Ini bisa menjadi skrining yang cepat dan murah untuk mengetahui siapa yang terinfeksi Covid-19 sehingga mempercepat penanganan pandemi,” kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, Senin 21 Desember 2020.

Baca juga:
Studi di Inggris Sebut Mata Merah Termasuk Gejala Covid-19

Deteksi dini adalah kunci dalam penanganan sebuah penyakit untuk meningkatkan angka kesembuhan. Dengan deteksi dini, orang terinfeksi Covid-19 bisa sesegera mungkin menjalani perawatan atau isolasi mandiri guna memutus rantai penularannya.
Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah SARS CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, juga menyebar ke mata. Menurut Tugas, penyebaran itu mungkin terjadi karena mata dan rongga hidung terhubung lewat sebuah saluran. Itulah sebabnya, dia menambahkan, saat orang menangis, hidungnya juga turut basah.
"Dan di era pandemi Covid-19, orang dilarang mengucek mata dengan tangan karena mata menjadi salah satu pintu masuk virus corona ke tubuh manusia," kata dia.
Riset deteksi dini itu dilakukan Rina La Distia Nora sebagai peneliti utama RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran dan dua peneliti lain, Rina Dwi Ningtias Mei Riasanti dan Gladya Utami. Penelitian berjudul ‘Potensi Deteksi Dini Infeksi SARS-CoV-2 dari Swab Sampel Konjungtiva Melalui Pemeriksaan RT-PCR’.
Konjungtiva merupakan selaput bening yang melapisi seluruh bagian terdepan dan menjadi pelindung mata. Diharapkan proses swab Covid-19 bisa dilakukan hanya dengan membuka kelopak mata bagian bawah agar stik swab bisa menyentuh selaput konjungtiva mata.
Sampel swab kemudian akan diperiksa melalui RT-PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction) seperti halnya swab hidung dan tenggorokan. “Penelitian ini sangat penting untuk explor keilmuan, bukan hanya soal Covid-19, tetapi langkah strategis ke depan dalam penanggulangan ancaman kesehatan,” kata Tugas.
Kepala Sekretariat RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RM Tjahja Nurrobi, menyatakan sebagai rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 dalam jumlah paling banyak di Indonesia, RSDC Wisma Atlet Kemayoran menjadi sumber data untuk berbagai penelitian tentang wabah penyakit ini.
Dia mengungkapkan, saat ini sudah ada 70 riset tentang penanganan, pencegahan, dan manajemen penanggulangan Covid-19 di rumah sakit itu. "Salah satu riset yang tengah dilakukan adalah mengidentifikasi COVID-19 dari pemeriksaan mata yang dilakukan dokter Rina,” kata Nurrobi.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

58 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

22 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya