Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembagian Dosis Vaksin Covid-19 di Stanford Diwarnai Demo Dokter Residen

Reporter

image-gnews
Keranjang belanja kecil berisi botol berlabel
Keranjang belanja kecil berisi botol berlabel "COVID-19 - Coronavirus Vaccine" dipasang pada bendera AS dalam ilustrasi yang diambil pada 29 November 2020.[REUTERS / Dado Ruvic / Ilustration]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas dan Fakultas Kedokteran Stanford, AS, meminta maaf atas kekeliruan dalam rencana distribusi dosis vaksin Covid-19 yang dirancangnya. Rencana itu mendapat kecaman karena meninggalkan hampir seluruh dokter residen di rumah sakitnya yang justru setiap hari menangani pasien Covid-19.

Para dokter residen dari Rumah Sakit Stanford menggelar aksi protes terkait rencana pembagian vaksin tersebut pada Jumat lalu. Mereka menuntut penjelasan dari pimpinan di Stanford University, kenapa hanya tujuh dari antara mereka yang seluruhnya berjumlah 1300-an orang yang terpilih di antara 5.000 penerima pertama vaksin Covid-19.

Baca juga:
Vaksin Covid-19 akan Masuk Cina Tahun Depan

Sebuah dewan terdiri dari pimpinan para residen mengirim surat ke universitas pada Kamis malamnya untuk menunjukkan kekecewaan dan kemarahan karena tidak menjadi prioritas dalam alokasi dosis pertama dari vaksin yang sudah datang. Residen adalah para dokter yang masih magang yang baru saja lulus dari fakultas kedokteran.

Mereka membandingkan beda prioritas yang diterima para dokter senior yang disebutkan telah bekerja dari rumah sejak pandemi melanda, tanpa tanggung jawab langsung menangani pasien. "Mereka dipilih untuk diberikan vaksin sementara kami para residen sudah terikat dengan masker N95 hingga bulan kesepuluh selama masa pandemi ini tanpa rencana perlindungan yang jelas dan transparan."

Dalam suratnya itu, para dokter residen mengkritik alasan yang menyalahkan algoritma pembagian 5.000 dosis pertama vaksin tersebut. Algoritma semula ditujukan untuk memastikan pembagian yang adil. "Lagian 'eror' sudah teridentifikasi Selasa lalu dan mereka tidak langsung mengubahnya sebelum kemudian merilis pernyataan baru hari ini (pasca demonstrasi)."

Setelah unjuk rasa Jumat itu dan perhatian dari media setempat, Stanford Health Care dan Stanford School of Medicine mengirim email kepada seluruh staf berisi permintaan maaf untuk kekacauan yang terjadi karena ketidaksigapan memperbaiki eror.

"Kami akan bekerja secepat mungkin untuk mengatasi kesalahan dalam rencana kami dan membuat versi revisi," tulis para eksekutif dan dekan. Mereka juga berjanji melakukan vaksinasi lebih luas di dalam komunitas universitas itu begitu gelombang dosis berikutnya datang yang diperkirakan pekan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari itu, pelaksanaan vaksinasi akhirnya berjalan dengan revisi yang tak mulus. Sebagian dokter residen mengaku bisa mendapatkan prioritas dosis tapi sebagian yang lain diminta menunggu.

Menurut email yang dikirim pimpinan residen, pimpinan Stanford menerangkan algoritma sejatinya digunakan untuk memprioritaskan para petugas medis yang berisiko lebih besar terhadap Covid-19, bersama faktor seperti usia dan lokasi atau unit di mana mereka bekerja di rumah sakit.

"Dokter residen kelihatannya tidak memiliki penugasan lokasi atau unit yang spesifik, juga usia mereka yang rata-rata masih muda, sehingga mereka berada terendah dalam daftar prioritas."

Baca juga:
Bio Farma Siapkan Teknologi Cegah Pemalsuan dan Penimbunan Vaksin Covid-19

Seorang dokter residen bidang saraf yang terlibat dalam perencanaan aksi unjuk rasa mengatakan algoritma semestinya tidak dijadikan alasan. "Algoritma itu dibuat orang dan hasilnya pun...dikaji berkali-kali oleh orang," katanya yang meminta identitasnya dirahasiakan karena takut mempengaruhi posisinya di rumah sakit.

NPR | TEH VERGE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

2 hari lalu

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono saat wawancara dengan Tempo di Palmerah, Jakarta, Senin 21 Maret 2022. Tempo/Tony Hartawan
Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono buka suara soal peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap keenam di ibu kota baru itu dalam waktu dekat.


Ramai soal Stanford University Akan Bangun Kampus di IKN, Begini Penjelasan Lengkap Bos Otorita IKN

39 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono ketika ditemui dalam acara Nusantara Fair 2024 Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Ramai soal Stanford University Akan Bangun Kampus di IKN, Begini Penjelasan Lengkap Bos Otorita IKN

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono buka suara soal rencana pembangunan kampus oleh Stanford University di IKN.


Stanford Mau Bangun Pusat Riset, Otorita IKN: Dekannya Sendiri yang Sampaikan LOI

39 hari lalu

Kepala Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Rapat tersebut membicarakan pendahuluan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta pembentukan panitia kerja (Panja). TEMPO/M Taufan Rengganis
Stanford Mau Bangun Pusat Riset, Otorita IKN: Dekannya Sendiri yang Sampaikan LOI

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengklaim proses kerja sama dengan Standford University untuk membangun pusat riset di IKN sudah dimulai sejak 2023.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

41 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Stanford University Bantah Akan Bangun Kampus di IKN, Hanya Kerja Sama Proyek Penelitian

43 hari lalu

Stanfod University. Stanford.edu
Stanford University Bantah Akan Bangun Kampus di IKN, Hanya Kerja Sama Proyek Penelitian

Stanford University membantah akan membangun kampus di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.


Kepala Otorita: Stanford University Tak Bangun Kampus di IKN, tapi Pusat Riset

44 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono ketika ditemui dalam acara Nusantara Fair 2024 Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Kepala Otorita: Stanford University Tak Bangun Kampus di IKN, tapi Pusat Riset

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono angkat bicara mengenai wacana Stanford University bakal membangun kampus di IKN.


Alumni Stanford Bangun Pusat Riset di IKN, Jubir Otorita: Tunggu Tanggal Mainnya

46 hari lalu

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Alumni Stanford Bangun Pusat Riset di IKN, Jubir Otorita: Tunggu Tanggal Mainnya

Troy Pantouw mengungkapkan rencana alumni Stanford untuk membangun pusat riset di IKN yang akan digunakan oleh peneliti lokal dan Stanford.


Kemendikbudristek Akui Beberapa Universitas Asing Tertarik Bangun Kampus di IKN, tapi Belum Ada yang Ajukan Izin

47 hari lalu

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id
Kemendikbudristek Akui Beberapa Universitas Asing Tertarik Bangun Kampus di IKN, tapi Belum Ada yang Ajukan Izin

Kemendikbudristek mengakui beberapa kampus asing menyatakan ketertarikannya untuk bangun kampus fisik di IKN, tapi belum ada yang ajukan izin.


Top 3 Tekno: Sidang Isbat Ramadan, Dampak Sambaran Kilat ke Ponsel, Stanford University di IKN

48 hari lalu

Santri saat memantau titik hilal menggunakan teropong di Masjid Al Musari'in, Jl Basmol Raya, Kembangan Utara, Rabu, 22 Maret 2023. Berdasarkan hasil sidang Isbat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan puasa Ramadan 1444 Hijriah akan dimulai pada Kamis, 23 Maret 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Tekno: Sidang Isbat Ramadan, Dampak Sambaran Kilat ke Ponsel, Stanford University di IKN

Pendapat peneliti ahli utama BRIN mengenai keharusan isbat pada awal Ramadan menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Tempo hari ini.


Terpopuler: Aturan Baru Pembatasan Barang Impor Bawaan Penumpang, Kisah Penumpang Batik Air yang Keluar Jalur karena Pilot Tidur

48 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Terpopuler: Aturan Baru Pembatasan Barang Impor Bawaan Penumpang, Kisah Penumpang Batik Air yang Keluar Jalur karena Pilot Tidur

Terpopuler: Aturan baru pembatasan barang impor yang dibawa penumpang, kisah penumpang Batik Air yang keluar jalur karena pilot dan kopilot tertidur.