WHO: Varian Baru Virus Corona Covid-19 di Inggris Kalah oleh Vaksin

Reporter

Terjemahan

Selasa, 22 Desember 2020 18:37 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 masih bisa digunakan untuk melawan varian virus corona baru yang kini diketahui menyebar di Inggris dengan kemampuan infeksi 70 persen lebih tinggi. Kabar ini, seperti diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO), sangat melegakan.

Seperti dituturkan Maria Van Kerkhove, Ketua Tim Teknis WHO untuk Covid-19, varian baru hasil mutasi tersebut mungkin menjadi lebih mudah menular tapi tidak ada bukti tingkat keparahan gejala penyakit yang disebabkannya ikut melambung. "Dari Inggris telah mengabarkan kami kalau mereka tidak meyakini ada dampaknya pada vaksin. Jadi itu berita yang baik," katanya.

Baca juga:
Varian Baru Virus Corona Covid-19 di Inggris, Punya 17 Mutasi Sekaligus

Mike Ryan, ketua tim ahli kedaruratan di WHO, mengatakan banyak varian mutasi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, telah muncul beberapa bulan belakangan. Meski begitu, dia menekankan mereka tidak sampai memicu alarm adanya level keparahan lebih tinggi, "atau kemampuan menghindari diagnosa kami atau bersembunyi dari efektivitas vaksin-vaksin."

Sejak Pemerintah Inggris mengumumkan telah menyebarnya varian baru pada 14 Desember lalu, semakin banyak negara memberlakukan larangan perjalanan untuk mencegah kedatangan virus mutasi baru itu. Varian itu, SARS-CoV-2 galur B117, diketahui mengandung banyak mutasi sekaligus di dalamnya. Di antara mutasi itu adalah N501Y yang teridentifikasi melalui sekuensing genomik sampel virus di seluruh negara itu.

Advertising
Advertising

Van Kerkhove mengungkap kalau ilmuwan di Inggris menemukan varian baru virus itu dalam peningkatan jumlah kasus penularan yang terjadi di negara itu pada akhir November dan awal Desember. Para ilmuwan itu lalu mengamati gejala yang ditimbulkannya dan respons antibodi terhadapnya sebelum muncul dengan laporan keyakinan vaksin masih ampuh.

Pada Sabtu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan varian baru 70 persen lebih menular daripada varia lainnya yang ada. Van Kerkhove menyebut angka itu berarti angka repoduksi virus--jumlah orang yang bisa ditulari oleh setiap satu orang yang terinfeksi--meningkat dari 1,1 menjadi 1,5.

GLOBAL NEWS | REUTERS

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

8 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

12 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

22 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya