Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi, BPPTKG: Erupsi Eksplosif Bisa Setiap Saat

Rabu, 6 Januari 2021 06:25 WIB

Guguran yang diduga lava pijar keluar dari kawah di puncak Gunung Merapi, Senin malam 4 Januari 2021, terpantau dari CCTV BPPTKG. (ANTARA/HO/BPPTKG)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta pemerintah kabupaten yang mengelilingi Gunung Merapi siaga setelah gunung berapi itu masuk fase erupsi yang ada kemungkinan besar diikuti erupsi eksplosif. Kabupaten sekitar itu meliputi Sleman, Boyolali, Magelang dan Klaten.

“Kami minta pemerintah empat kabupaten mempersiapkan segala sesuatu untuk mitigasi bencana karena sekarang erupsi eksplosif bisa terjadi setiap saat,” ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Selasa 5 Januari 2021.

Baca:
Lava Pijar Ungkap Gundukan di Gunung Merapi, Kubah Lava 2021?

Selain itu, BPPTKG juga meminta seluruh aktivitas penambangan material di wilayah Kawasan Rawan Bencana III juga dihentikan dan tidak ada kegiatan wisata maupun pendakian. Status Gunung Merapi sendiri tetap Siaga atau level III.

Sebelumnya guguran lava pijar Gunung Merapi teramati pada Senin petang 4 Januari 2021 diikuti dengan temuan gundukan di permukaan kawah gunung itu.

Teramati melalui citra satelit, gundukan itu diduga kuat material baru Gunung Merapi, meskipun sempat ikut longsor bersama material lama saat lava pijar muncul. “Secara teknis, Gunung Merapi saat ini sudah memasuki fase erupsi 2021,” kata Hanik.

Advertising
Advertising

Hanik mengatakan guguran lava pijar pada Senin petang tak berhasil dipastikan berapa kali terjadi karena tutupan kabut. Sedangkan soal gundukan baru yang muncul, BPPTKG menduganya kubah lava 2021 alias material magma baru yang tertutupi material lama.

Hanik menambahkan, proses erupsi Gunung Merapi saat ini masih tahap awal, yang mengindikasikan ekstruksi magma yang akan terjadi masih tinggi. Acuannya adalah data seismik dan deformasi gunung itu.

“Fenomena erupsi Merapi kali ini memang agak berbeda dengan erupsi 2006, karena saat itu ketika sudah muncul kubah lava, deformasi sudah berhenti, gempa dangkal (VB) juga menurun, namun gempa MP (multi phase) nya saat itu meningkat,” ujar Hanik menguraikan.

Hanik mengatakan magma Merapi saat ini sudah terakumulasi di bawah permukaaan yang kemudian memicu rekahan. Sedangkan material baru yang muncul ada di bibir ujung kawah 1997 bagian barat daya sehingga saat muncul langsung runtuh ke bawah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

10 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

10 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

35 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

44 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya