Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Dugaan Bangkai Pesawat Milik Badan Antariksa Cina
Reporter
Tempo.co
Editor
Erwin Prima
Rabu, 6 Januari 2021 21:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dalam waktu dekat ini akan melakukan penyelidikan terhadap temuan sejumlah serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Berita terpopuler selanjutnya tentang dunia sedang bertanya-tanya tentang keberadaan Jack Ma, taipan di balik bisnis e-commerce raksasa di Cina Alibaba. Kecurigaan mengarah ke penguasa di Cina yang dikaitkan dengan kritik yang pernah disampaikan Jack Ma tentang kebijakan perekonomian yang dijalankan di negara itu.
Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah produk Hydro Oxy Mouth Freshener Spray dapat menangkal virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Dugaan Temuan Bangkai Pesawat Tertulis CNSA, Milik Badan Antariksa Cina?
Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dalam waktu dekat ini akan melakukan penyelidikan terhadap temuan sejumlah serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom alumunium atau sejenis plat alumunium," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu, 6 Januari 2021.
Hendra menuturkan, barang temuan pendukung lainnya berupa elektrik plak dengan kode YF 19-46TJa WFC, kode YF 19-46TJa WFC2, plak tanpa kode ada dua jenis, diduga elektrik selenoid kode BLS-300C 34-1 19C serta serpihan Hanicom dari alumunium, serpihan fiber itu bagian dari pesawat terbang.
Sebab, kata Hendra, ada logo atau lambang pada sisi luar benda berbentuk bintang dan berwarna kuning serta di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi.
2. Seperti Jack Ma, Apa Kabar Kisah Dokter Ai Fen dari Wuhan?
Dunia sedang bertanya-tanya tentang keberadaan Jack Ma, taipan di balik bisnis e-commerce raksasa di Cina Alibaba. Kecurigaan mengarah ke penguasa di Cina yang dikaitkan dengan kritik yang pernah disampaikan Jack Ma tentang kebijakan perekonomian yang dijalankan di negara itu.
Kritik berujung jejak yang menghilang misterius memang bukan sekali ini terjadi di Cina. 'Korbannya' bisa berasal dari kalangan mana saja. Ai Fen, direktur di instalasi gawat darurat sebuah rumah sakit di Wuhan, Hubei, bisa jadi pernah termasuk dalam daftar itu.
Ai Fen adalah dokter di Wuhan yang pertama mengungkap adanya serangan virus corona jenis baru di kota itu pada akhir 2019 lalu. Dia dilaporkan menghilang misterius beberapa minggu pada April lalu. Kekhawatiran berkembang kalau dokter perempuan itu telah ditangkap dan ditahan kepolisian setempat terkait isi wawancaranya dengan sebuah majalah berbahasa Cina, Renwu.
Dalam wawancaranya itu Ai mengkritik manajemen rumah sakit tempatnya bekerja karena telah mencopot sistem peringatan dini virus corona. Saat yang sama Beijing bersiap mencabut status penguncian wilayah (lockdown) terhadap Wuhan setelah menganggap bencana wabah penyakit yang dibawa virus itu telah berakhir.
3. BPOM Bantah Produk Hydro Oxy Bisa Tangkal Covid-19
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah produk Hydro Oxy Mouth Freshener Spray dapat menangkal virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
"Promosi yang menyebutkan bahwa produk Hydro Oxy Mouth Freshener Spray dapat menangkal virus SARS CoV-2 adalah tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021.
Ia mengatakan BPOM tidak pernah memberikan persetujuan klaim kosmetik sebagai penangkal virus SARS CoV-2. Produk Hydro Oxy memang terdaftar di BPOM, tetapi bukan untuk menghalau Covid-19.
Hydro Oxy, menurut dia, adalah produk kosmetik yang didaftarkan oleh PT Ekosjaya Abadi Lestari ke BPOM. Produk memiliki Nomor Izin Edar/Notifikasi POM NA18201400055. Nomor notifikasi tersebut berlaku mulai 4 Agustus 2020 hingga 4 Agustus 2023.