Kebijakan Baru WhatsApp Picu Kecaman Bos Telegram ke Facebook

Selasa, 12 Januari 2021 13:16 WIB

Fitur baru pada Telegram, filter pencarian (kiri) dan saluran komentar (kanan). Kredit: Telegram

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan baru WhatsApp tak hanya memunculkan banyak pertanyaan dari penggunanya. Reaksi pun datang dari pendiri Telegram Pavel Durov di kala ketentuan dan kebijakan privasi di WhatsApp itu ikut melambungkan penggunaan aplikasi perpesanan miliknya itu.

Pavel ikut mengecam WhatsApp lewat perusahaan induknya, Facebook untuk alasan yang berbeda. Lewat unggahan di blog resmi Telegram, Senin, 11 Januari 2021. Pavel menuduh Facebook kurang menghormati basis penggunanya. Menurutnya, media sosial besutan Mark Zuckerberg itu memiliki banyak departemen yang khusus untuk mencari tahu mengapa Telegram begitu populer.

Baca juga:
Geger Kebijakan Baru WhatsApp, Penggunaan Telegram dan Signal Naik Tiba-tiba

“Bayangkan, lusinan karyawan bekerja penuh waktu untuk itu saja," katanya sambil menambahkan, "Saya dengan senang hati bisa membantu Facebook menghemat puluhan juta dolar dan memberikan rahasia kami secara gratis.”

Durov melanjutkan dengan menyebutkan bahwa Telegram kini tumbuh mendekati 500 juta pengguna, dan telah menjadi pesaing utama WhatsApp. Dia menuduh Facebook beralih ke 'pemasaran terselubung' karena WhatsApp tidak mampu bersaing dengan kualitas dan privasi Telegram.

Advertising
Advertising

"Editor Wikipedia baru-baru ini mengungkap beberapa bot berbayar yang menambahkan informasi bias ke dalam artikel WhatsApp Wikipedia," kata dia.

Durov juga berbicara tentang tiga mitos seputar Telegram dan dugaan bot itu dibaliknya. Ketiga mitos adalah Telegram disebut aplikasi yang tidak open-source, berasal dari Rusia dan, tidak dienkripsi.

Durov mulai dengan memastikan bahwa Telegram telah menjadi sumber terbuka sejak 2013. Enkripsi aplikasi dan API juga disebutkannya didokumentasikan dan ditinjau oleh pakar keamanan beberapa kali.

“Telegram adalah satu-satunya aplikasi perpesanan di dunia yang memiliki build yang dapat diverifikasi baik untuk iOS dan Android ” kata Durov.

Durov tidak menjelaskan dari mana asal aplikasi itu pertama kali dibuat. Halaman Wikipedia Telegram menunjukkan bahwa aplikasi itu dibuat pertama kali di Rusia pada 2013, sebelum pindah ke Jerman.

Durov juga menyebutkan bahwa Telegram tidak memiliki server dan kantor di Rusia. Dia menambahkan bahwa aplikasi tersebut dilarang di Rusia dari 2018 hingga 2020 dan terus dilarang di beberapa negara otoriter seperti Iran. Durov menyindir bagaimana aplikasi yang seharusnya aman seperti WhatsApp tapi tidak pernah memiliki masalah di wilayah negara itu--seperti masalah yang dihadapinya.

Menurut Durov, menjawab mitos ketiga, setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi sejak diluncurkan. Telegram juga memiliki Obrolan Rahasia dengan sistem enkripsi end-to-end. Dan Obrolan Cloud yang juga menawarkan penyimpanan awan yang aman dan terdistribusi secara waktu nyata.

“WhatsApp, di sisi lain, tidak memiliki enkripsi selama beberapa tahun, dan kemudian mengadopsi protokol enkripsi yang didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat,” kata dia membandingkan.

Logo aplikasi pesan WhatsaApp, Telegram, dan Signal. Kredit: google

Durov juga mengecam enkripsi WhatsApp karena memiliki 'beberapa pintu belakang' dan karena mengandalkan cadangan. Durov menyimpulkan dengan menyebutkan bahwa Telegram tidak mengeluarkan uang untuk pemasaran, dia percaya bahwa orang-orang cukup pintar untuk memilih yang terbaik bagi mereka.

“Dan, dilihat dari setengah miliar orang yang menggunakan Telegram, keyakinan ini dibenarkan,” kata Durov menambahkan.

Telegram baru-baru ini mengumumkan rencana masa depan untuk aplikasi tersebut, termasuk monetisasi platform. Aplikasi ini berencana untuk mempertahankan fitur-fiturnya saat ini tanpa biaya, tapi diatur untuk menambahkan fitur premium, berbayar untuk bisnis dan pengguna listrik di kemudian hari.

Baca juga:
WhatsApp vs Telegram vs Signal, Mana Paling Aman?

Durov juga menyebutkan dalam postingannya bahwa Telegram akan terus menjadi perusahaan independen, dan menambahkan bahwa langkah-langkah yang diambil aplikasi akan membantu perusahaan terus maju.

INDIAN EXPRESS | BLOG TELEGRAM

Berita terkait

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

9 jam lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

12 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

2 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya