56 Kali Lava Pijar, Aktivitas Gunung Merapi Meningkat Sabtu-Minggu Ini

Minggu, 17 Januari 2021 13:02 WIB

Pemandangan Gunung Merapi yang sedang meletus mengeluarkan lava pijar terlihat dari Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu 7 Januari 2021. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc/pri)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivitas Gunung Merapi meningkat sepanjang Sabtu- Minggu, 16-17 Januari 2021. Di antara peningkatan aktivitas yang mencolok dalam periode pengamatan 12 jam terakhir atau sejak Sabtu pukul 18 WIB hingga Minggu pukul 06 WIB adalah fenomena lava pijar.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat selama periode pengamatan itu sudah terjadi 56 kali guguran lava pijar. "Jarak luncur maksimum lava pijar 1,0-1,5 kilometer dengan arah barat daya," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Minggu.

Baca juga:
Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi, BPPTKG: Letusan Eksplosif Bisa Setiap Saat

Meski begitu status Gunung Merapi tetap tak beranjak dari Siaga. Jangkauan maksimum lava pijar ini setara dengan penambahan jangkauan luncuran awan panas yang juga sudah mencapai 1,5 kilometer.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso, menerangkan fase erupsi Gunung Merapi saat ini tercatat kecenderungan tipe erupsi efusif atau leleran yang dominan yakni 40 persen. Sedang potensi erupsi eksplosif dan kubah dalam menurun signifikan.

Advertising
Advertising

BPPTKG mencatat di tengah turunnya probabilitas eksplosif, pertumbuhan kubah lava saat ini masih rata-rata 8000 meter kubik per hari dengan volume terpantau 47 ribu meter kubik. Dari volume saat ini belum bisa diukur sepenuhnya seberapa jauh lagi potensi luncuran awan panas ke depan.

"Saat ini masih ditetapkan radius maksimum awan panas jika eksplosif sejauh 3 kilometer," ujarnya.

Agus mengatakan, turunnya probabilitas erupsi eksplosif Gunung Merapi diperoleh dari pengukuran sejumlah indikasi meliputi seismisitas, deformasi, dan kandungan gas. Jika di pengujung 2020 lalu seismisitas Gunung Merapi masih ratusan kali sehari, belakangan ini rata rata per hari hanya 27 kali.

Sedangkan deformasi yang sebelumnya rata-rata mencapai 9 sentimeter per hari, kini tersisa 0,3 cm saja per hari. Adapun kandungan gas vulkanik CO2 saat ini tercatat di kisaran 600 ppm, dalam tren menurun.

Baca juga:
Viral Awan Hitam Pekat Bergulung di Langit Bandara Yogyakarta

"Meski gejala eksplosif menurun, namun potensi bahaya lava pijar dan awan panas tetap pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Kali Putih maksimal 5 kilometer," ujarnya.

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

14 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

19 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

22 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

37 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

37 hari lalu

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

38 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

39 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

47 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya