Waspada, Aktivitas Awan Panas dan Lava Gunung Merapi Masih Tinggi

Jumat, 29 Januari 2021 08:54 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dengan aktivitas berupa awan panas guguran dan guguran lava.

Baca:
Wedhus Gembel Merapi Terjauh Sampai 3 Kilometer, Masih Aman?

Eko mengatakan sejumlah data pemantauan mendapati aktivitas guguran lava masih relatif tinggi. “Data seismik masih didominasi oleh kegempaan karena aktivitas guguran, sedangkan laju deformasi EDM (Electronic Distance Measurement) cenderung landai,” kata dia dalam rilis daring, Kamis, 28 Januari 2021.

Sehubungan aktivitas Merapi itu, warga di seputaran gunung api tersebut diminta mewaspadai sejumlah potensi bahaya di fase erupsi, di antaranya menghadapi potensi banjir lahar dingin.

”Bulan-bulan ini hujan masih terus terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadinya hujan di puncak Gunung Merapi,” kata dia.

Badan Geologi terus memantau ketat aktivitas Gunung Merapi. “Badan Geologi melalui BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) terus berupaya memitigasi bahaya Gunung Merapi baik melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran, informasi, dan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi terkini,” kata dia.

Advertising
Advertising

Gunung Merapi terpantau mulai menunjukkan aktivitasnya sejak Oktober 2020 lalu. “Badan Geologi melalui BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga pada 5 November 2020,” kata Eko.

Dua bulan kemudian Gunung Merapi memasuki fase erupsi, yaitu pada tanggal 4 Januari 2021. "Gunung Merapi akhirnya mengalami erupsi, yaitu berupa erupsi yang ditandai dengan munculnya api diam di sekitar (kubah) lava tahun 1997,” kata dia.

Eko mengatakan Gunung Merapi memiliki ciri erupsi yang khas, yang disebut sebagai tipe Merapi. Aktivitasnya berupa pertumbuhan kubah lava, kemudian terjadi guguran lava dan awan panas guguran.

Luncuran awan panas pertama di fase erupsi Gunung Merapi terpantau terjadi tanggal 7 Januari 2021. Sejak terpantau pertama kali, hingga saat ini Gunung Merapi tercatat mengeluarkan awan panas sebanyak 95 kali dengan jarak luncuran terjauh mencapai 3 kilometer dihitung dari puncak gunung tersebut.

“Jarak luncur awan panas ini masih dalam jarak rekomendasi bahaya yang ditetapkan oleh BPPTKG PVMBG Badan Geologi, yaitu sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak,” kata Eko.

Sementara, dalam seharian Rabu, 27 Januari 2021, terjadi puluhan kali awan panas guguran. “Kemarin, Rabu, 27 Januari 2021, terjadi 52 awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncuran maksimal 3 kilometer ke arah barat daya, terutama di hulu Kali Boyong dan Kali Krasak,” kata dia.

Eko mengatakan guguran lava disertai luncuran awan panas tersebut menghasilkan hujan abu. “Sempat dilaporkan kejadian hujan abu di beberapa tempat, hal ini wajar mengingat material halus produk erupsi dapat terbawa oleh angin,” kata dia.

Badan Geologi mengingatkan masyarakat untuk mematuhi rekomendasi lembaganya untuk mencegah dampak bencana akibat erupsi Gunung Merapi. “Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya, serta selalu mengikuti informasi aktivitas terkini, dan rekomendasi dari BPPTKG, pemerintah daerah, dan BPBD setempat,” kata dia.

AHMAD FIKRI

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Jumat 29 Januari 2021, pukul 09.37 WIB, untuk memperbaiki salah ketik pada judul.

Berita terkait

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

14 jam lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

4 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

5 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

5 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

PVMBG menurunkan status Gunung Ruang menjadi Level III atau Siaga. Dengan status ini, potensi bahayanya berupa erupsi skala kecil.

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

5 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

5 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya