Satgas Ingatkan Potensi Penyebaran Covid-19 dari Klaster Keluarga

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 31 Januari 2021 03:07 WIB

Petugas Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta berpatroli di hari pertama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan masyarakat atau PPKM pada Senin, 11 Januari 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Bantul - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan potensi penyebaran virus corona Covid-19 dari klaster keluarga yang akhir-akhir ini masih terjadi di wilayah tersebut.

Baca:
Berita Terkini Vaksinasi Covid-19, Negara Miskin Baru Bagikan 55 Dosis

"Penyebaran Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini adalah adanya klaster keluarga, tempat kerja, serta pelaku perjalanan," kata Camat Banguntapan yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Banguntapan Bantul dalam keterangan resmi di Bantul, Sabtu, 30 Januari 2021.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai potensi penularan Covid-19 di lingkungan keluarga, terutama jika ada gejala, apalagi ada fenomena pasien positif Covid-19 tidak terus terang dan tidak segera lapor ke Satgas RT setempat ketika terkonfirmasi positif.

"Bahkan yang sudah mengetahui adanya gejala pun kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Gejala yang umum adalah hilang indera penciuman dan perasa, pusing, batuk dan pilek, diare, muntah-muntah dan sebagainya," katanya.

Fauzan mengatakan memasuki masa kedua pembatasan kegiatan masyarakat yaitu Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), angka total positif Covid-19 di Kecamatan Banguntapan mencapai di atas 1.000 orang, tepatnya 1.032 kasus.

Advertising
Advertising

"Dari jumlah itu, 172 orang masih sakit, sebagian di rumah sakit, selter, dan ada yang karantina mandiri di rumah. Turun dari minggu lalu yang sejumlah 190 orang," katanya.

Dia menyebut data perkembangan Covid-19 di Banguntapan per 30 Januari, secara numerik adalah total kasus positif 1.032 orang dengan angka kesembuhan 835 orang, sedangkan kasus positif meninggal berjumlah 25 orang, sehingga pasien yang masih sakit berjumlah 172 orang.

Untuk sebaran pasien kasus Covid-19 meliputi delapan desa, yaitu Desa Banguntapan 457 kasus, Desa Baturetno 186 orang, Desa Jagalan 27 orang, Desa Jambidan 80 orang, Desa Potorono 90 orang, Desa Singosaren 22 orang, Desa Tamanan 89 orang, dan Desa Wirokerten 81 orang.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul menyebut total kasus konfirmasi secara akumulasi hingga Sabtu, 5.980 kasus setelah ada penambahan 152 orang, dan total sembuh 4.814 orang setelah kasus sembuh bertambah 104 orang.

Kasus positif Covid-19 yang meninggal 171 orang, usai ada penambahan tiga kasus meninggal, dengan demikian pasien positif yang masih menjalani isolasi maupun perawatan di sejumlah rumah sakit per Sabtu, berjumlah 995 orang.

ANTARA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya