Nelayan Hilang Dihantam Ombak Perairan Wakatobi

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 15 Februari 2021 06:38 WIB

Tim pencarian dan pertolongan Pos SAR Wakatobi saat mencari seorang nelayan yang dilaporkan hilang akibat dihantam ombat di perairan Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sultra, Minggu, 14 Februari 2021. Kredit: ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari

TEMPO.CO, Kendari - Tim pencarian dan pertolongan Basarnas Kendari mencari Jawalia (58), nelayan yang dilaporkan hilang akibat dihantam ombak saat melaut di perairan Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca:
Unair Tawarkan Golden Ticket di SNMPTN 2021, Ini Syarat dan Ketentuannya

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Minggu malam, 14 Februari 2021, mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada pukul 19.40 Wita bahwa korban hilang saat melaut di perairan tersebut.

"Pada pukul 19.40 Wita kami menerima informasi dari Bapak Wengki, salah seorang keluarga korban yang melaporkan bahwa pada pukul 10.00 Wita pagi tadi telah terjadi kondisi membahayakan manusia yaitu satu orang nelayan hilang di perairan Pulau Kaledupa," kata dia melalui rilis Humas Basarnas Kendari.

Ia menyampaikan pihak keluarga bersama nelayan setempat telah berupaya melakukan pencarian terhadap korban, namun hasilnya nihil sehingga pihak keluarga korban bergegas melapor kepada Pos SAR Wakatobi.

"Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 20.00 Wita tim penyelamat POS SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan dengan menggunakan RIB (sejenis perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan jarak tempuh antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 35 nautical mile (NM), sedangkan kondisi cuaca mendung saat operasi SAR dan tinggi gelombang mencapai 1,5-3 meter.

"Korban ini keluar melaut sejak 13 Februari 2021, pukul 20.00 Wita dengan menggunakan 'longboat' di sekitar perairan Kaledupa, lalu pada Minggu, pukul 04.00 Wita korban dihantam badai akibat angin kencang dan gelombang tinggi," kata Aris Sofingi.

Hingga berita ini dikirim, Tim SAR Wakatobi belum menemukan korban.

ANTARA

Berita terkait

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

17 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

3 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

4 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

4 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

7 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

8 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

9 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

10 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

11 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya