Peneliti Stanford: Cina Bisa Akses Data Pengguna Clubhouse

Rabu, 17 Februari 2021 14:07 WIB

Aplikasi Clubhouse. Kredit: YouTube/CNET

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Stanford Internet Observatory (SIO), Amerika Serikat, menyebutkan bahwa Cina memiliki akses ke data pengguna di aplikasi obrolan suara Clubhouse. Hal ini memungkinkan percakapan penggunanya diintip sesuka hati.

Baca:
Ramai Pengguna Aplikasi Clubhouse, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Clubhouse merupakan aplikasi berbasis audio tempat pengguna berkumpul di ruang obrolan. Melalui aplikasi ini pengguna bisa mendengarkan atau berbicara mirip dengan panggilan konferensi.

Banyak acara diskusi yang difasilitasi di platform ini, membuat pengguna memiliki akses sebuah obrolan yang tidak tersedia di tempat lain. Misalnya, miliarder Elon Musk men-tweet undangan pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 lalu untuk Presiden Rusia Vladimir Putin agar berbicara dengannya di Clubhouse, sebagaimana dilaporkan Washington Times, Senin, 15 Februari 2021.

Kemudian, Kremlin menjawab hari Senin, 15 Februari 2021, dan menyatakan tertarik dengan undangan Musk. Tetapi menurut laporan, hingga hari ini kedua pria itu belum bertemu di Clubhouse.

Advertising
Advertising

SIO menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa Clubhouse menggunakan Agora, penyedia perangkat lunak berbasis di Cina. Menurut mereka, Agora memiliki akses ke nomor identifikasi pengguna yang tidak terenkripsi dan ID chat room Clubhouse.

Informasi ini dapat digunakan oleh Partai Komunis Cina untuk memantau pengguna. Para peneliti Stanford juga mencatat bahwa pengajuan Agora ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika pada 2020 mengatakan bahwa mereka diminta untuk memberikan data ke Beijing untuk penyelidikan.

"Setidaknya dalam satu contoh, SIO mengamati metadata ruangan yang dikirimkan ke server yang diyakini di-host di Cina dan audio ke server yang dikelola oleh entitas Cina, serta didistribusikan ke seluruh dunia melalui Anycast," tulis para peneliti Stanford dalam laporan yang diterbitkan Jumat, 12 Februari 2021.

Dalam laporan SIO juga dijelaskan, sangat mungkin juga untuk menghubungkan ID Clubhouse dengan profil pengguna. SIO memilih untuk mengungkapkan masalah keamanan ini karena keduanya relatif mudah diungkap.

“Dan karena mereka menimbulkan risiko keamanan langsung bagi jutaan pengguna Clubhouse, terutama yang ada di Cina,” tulis mereka.

Clubhouse tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari klaim kerentanan keamanan di platformnya. Dalam sebuah pernyataan bersama oleh SIO, Clubhouse mengatakan aplikasi itu bekerja pada enkripsi tambahan dan blok untuk mencegah klien Clubhouse dari ping server Cina.

Kekhawatiran privasi data di Clubhouse adalah bagian dari ancaman yang lebih besar. Ini dilihat beberapa pakar keamanan siber dari akun media sosial orang Amerika yang menjelajahi Cina, dan mengumpulkan informasi tentang warga negara.

Perusahaan keamanan siber Australia Internet 2.0 dan peneliti Amerika Christopher Balding mengatakan kepada Washington Times tahun lalu bahwa Overseas Key Information Database dari perusahaan Shenzhen Zhenhua Data Technology telah mengumpulkan data lebih dari 100.000 penduduk Amerika melalui pengawasan media sosial.

“Perusahaan teknologi Cina mendukung rezim Cina,” ujar Balding. Tapi pemerintah Cina membantah ada hubungannya dengan Shenzhen Zhenhua.

Selain itu, Clubhouse juga jauh dari jejaring sosial atau platform teknologi yang memiliki masalah privasi data yang berkaitan dengan pengawasan Cina. Pemerintahan Trump mengejar larangan aplikasi media sosial milik Cina, TikTok, karena khawatir Cina dapat mengumpulkan data orang Amerika melalui aplikasi tersebut.

Para peneliti Stanford menyimpulkan bahwa jika audio yang dikirimkan melalui Clubhouse disimpan di Amerika, maka kecil kemungkinan orang Cina akan memperoleh akses ke sana. Clubhouse untuk sementara merekam audio sebelum menghapusnya, menurut kebijakan privasinya.

WASHINGTON TIMES | TOMS GUIDE

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

5 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya