Yogya Buru Benih Unggul Tanaman Buah dan Hias Lewat Kultur Jaringan

Kamis, 18 Februari 2021 19:14 WIB

Pengembangan tanaman buah dan hias dengan metode kultur jaringan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta tengah mengembangkan metode kultur jaringan dengan sasaran tanaman buah dan tanaman hias. Cara itu diharapkan akan mendapatkan benih tanaman yang seragam dari kualitas induk yang super.

Baca:
Gempa Terkini di Kalimantan Malam Ini, Simak Catatan BMKG

Kultur jaringan sendiri merupakan suatu metode untuk memisahkan atau mengisolasi bagian dari tanaman, seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, hingga tunas) serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali (secara in vitro) dan aseptik.

Dengan metode itu bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri atau beregenerasi menjadi tanaman langka. “Untuk tanaman buah, DPP Kota Yogyakarta hingga saat ini sudah mengembangkan metode kultur jaringan untuk 80 jenis pisang,” ujar pengelola Laboraturium Kultur Jaringan DPP Kota Yogyakarta, Anny Widi Astuti, Kami, 18 Februari 2021.

Metode kultur jaringan ini dikembangkan melalui beberapa tahapan, yakni inokulasi, multiplikasi atau subkultur, lalu aklimatisasi dan terakhir transplanting.

Advertising
Advertising

Dalam proses inakulasi dan multiplikasi, bagian jaringan dari tanaman ditempatkan di dalam botol yang sudah disterilkan dan disimpan dalam jangka waktu kurang lebih 10 sampai 12 bulan sebelum masuk tahapan akliminasi selama satu bulan.

Setelah itu tanaman masuk tahap transplanting di media polybag selama dua bulan dan baru siap di pindahkan di lahan. "Prosesnya memang cukup lama agar proses berkembang tanaman lebih sempurna," kata Anny.

Anny mengatakan kelebihan menggunakan metode kultur jaringan adalah benih yang dihasilkan seragam, jumlah lebih banyak, dan kebal hama penyakit.

Dari total 80 jenis pisang yang dikembangkan dengan kultur jaringan, di antaranya jenis pisang raja, kepok, ambon, mas, cavendish, juga pisang genderuwo.

Tak hanya itu, tanaman hias juga mulai dikembangkan dengan metode kultur jaringan. "Kami saat ini juga mengembangkan kultur jaringan untuk buah anggur, porang dan keladi," katanya.

Bahkan tanaman hias yang banyak diminati masyarakat juga dikembangkan Dinas dengan metode kultur jaringan, seperti anggrek Dendrobium, anggrek phalaenopsis, kantong semar, aglaonema lipstik, aglaonema show white, dan aglaonema luwi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

5 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya