Dekan FKUI Jelaskan Pengaruh Covid-19 pada Penderita Penyakit Saluran Cerna

Sabtu, 13 Maret 2021 07:00 WIB

Ilustrasi perut kembung. Sina.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi multinasional mengungkap bahwa Covid-19 memiliki pengaruh pada penderita penyakit saluran cerna fungsional (Irritable Bowel Syndrome/ IBS).

Baca:
Klaster Covid-19 dari Klub Senam di Tasikmalaya, 47 Orang Tertular

Penelitian itu menemukan pasien dengan IBS cenderung mengalami kualitas hidup yang lebih buruk, bahkan enggan mengikuti pembatasan sosial selama pandemi dibandingkan yang tidak mengalami IBS.

Penelitian melibatkan peneliti dari berbagai negara di Asia, seperti Singapura, Bangladesh, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Taiwan. Dari Indonesia, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam terlibat dalam studi itu.

Menurutnya, sebagian pasien IBS mengalami perburukan gejala. “Yang membuatnya berisiko terkena Covid-19 dengan gejala yang lebih berat,” ujar dia dalam keterangan tertulis Jumat, 12 Maret 2021.

Pasien-pasien IBS biasanya datang dengan keluhan nyeri perut, kembung, serta diare atau konstipasi. Namun, pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan anatomi pada pasien-pasien IBS.

Advertising
Advertising

Pada populasi global, IBS merupakan gangguan sistem pencernaan yang cukup sering dialami. Menurut survei internet yang dilakukan secara global, dilaporkan bahwa prevalensi IBS di seluruh dunia berkisar antara 3-5 persen populasi dunia.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional Journal of Gastroenterology and Hepatology pada 21 Februari 2021 itu juga mempengaruhi responden yang melaporkan belum pernah mengalami IBS. Ada sebesar 4,7 persen partisipan mengalami gejala menyerupai IBS dalam tiga bulan pertama pandemi Covid-19.

“Studi yang telah dilakukan akan membantu pengelolaan pasien IBS selama masa sulit ini,” tutur Ari yang merupakan Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu.

IBS diduga merupakan penyakit yang sensitif dengan stres. Tekanan psikososial akan berakibat negatif pada sistem pencernaan sehingga menyebabkan orang-orang semakin rentan terkena IBS, atau gejala IBS yang akan memburuk.

Kondisi pandemi yang menyebabkan perubahan signifikan bagi gaya hidup sebagian besar orang di dunia, dikhawatirkan bisa berdampak pada pasien-pasien IBS ataupun meningkatkan jumlah kasus baru IBS.

Data penelitian diperoleh dari survei daring selama Mei-Juni 2020. Studi menggunakan kuesioner untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku partisipan terhadap kebersihan pribadi/personal hygiene dan pembatasan sosial/social distancing selama pandemi ini.

Beberapa pertanyaan juga ditujukan untuk menilai efek psikologis dari Covid-19 bagi responden. Survei disebar melalui media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram, yang menargetkan responden dari 33 negara di Asia.

“Semoga dari studi yang telah dilakukan ini, tenaga kesehatan turut memperhatikan kualitas hidup pasien-pasien IBS. Tidak hanya dari penyakitnya saja, tapi memperhatikan kualitas hidup pasien,” tutur Ari.

Hasil survei itu berhasil mengumpulkan 2.704 responden mengungkapkan 11,5 persen responden melaporkan mengalami IBS. Responden yang mengaku memiliki IBS memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dari segi emosional, sosial, dan psikologis.

Sementara, 11,6 persen pasien IBS melaporkan gejala IBS yang memburuk. Sedangkan 26,6 persen melaporkan gejala IBS yang membaik dan 61,6 persen melaporkan tidak ada perubahan dari gejala IBS.

Pada subjek yang dalam penelitian ini mengalami perbaikan pada gejala IBS, salah satu kemungkinan penjelasan terjadinya perbaikan gejala, karena selama pandemi Covid-19 pasien IBS ini memiliki kendali yang lebih baik dalam hidupnya. Dengan durasi kerja yang lebih fleksibel, bekerja dari rumah, serta dukungan sosial saat awal pandemi, stres yang dialami akan berkurang dan gejalanya akan membaik.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

1 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

2 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya