Jumlah Kelahiran Bayi Kembar di Dunia Meningkat, Apa Penyebabnya?

Reporter

Terjemahan

Kamis, 25 Maret 2021 05:43 WIB

Ilustrasi bayi kembar. twiniversity.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kelahiran bayi kembar saat ini lebih tinggi daripada masa-masa sebelumnya. Berkembangnya penggunaan teknologi in vitro fertilization (IVF) dan lebih banyak orang berkeluarga lebih lambat diduga sebagai faktor terbesar penyebabnya. Tingkat kelahiran bayi kembar kini terhitung yang tertinggi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti di University of Oxford, Inggris, laju kelahiran bayi kembar global telah meningkat sepertiga sejak 1980-an. Angkanya naik dari 9,1 menjadi 12 per 1000 kelahiran, atau saat ini tercatat ada 1,6 juta kelahiran bayi kembar di dunia setiap tahunnya. Tim peneliti yang dipimpin Christiaan Monden mendapatkannya setelah mengumpulkan data yang ada dari 165 negara dari periode 1980 sampai 2015.

"Tingkat kelahiran bayi kembar ini lebih tinggi daripada 50 tahun sebelumnya," kata Monden mengutip hasil studi yang telah dipublikasikan di Jurnal Human Reproduction pada 12 Maret 2021 tersebut. Dia menambahkan, "Angka yang sekarang sepertinya yang tertinggi selama ini."

Bayi-bayi kembar juga mereka dapati kini cenderung lebih bisa bertahan berkat kemajuan medis. Kebanyakan dari peningkatan berasal dari kembar non identik yang berkembang dari sel telur dan sperma yang terpisah (IVF). Sedang tingkat kembar identik, embrio yang membelah dua di hari-har pertama setelah fertilisasi, tetap.

Penggunaan terapi-terapi kesuburan, Monden menduga, menjadi faktor terbesar di balik berkembangnya kelahiran bayi kembar di negara-negara dengan pendapatan tinggi dan menengah. Para perempuan juga disebutnya kemungkinan mengasup hormon-hormon untuk stimulasi produksi sel telur, yang bisa membuat mereka bisa melepas dua sel telur sekali produksi.

Advertising
Advertising

Di sisi klinik IVF, mereka kini mampu mentransfer dua, tiga, atau lebih embrio ke dalam rahim secara simultan untuk menambah peluang satu yang bakal bertahan. Itu semua bisa menuntun kepada kehamilan bayi kembar, kembar tiga, atau bahkan lebih lagi.

Seperti diketahui, bayi-bayi dalam kehamilan seperti itu memiliki risiko kesehatan lebih besar seperti lahir prematur dan kurang berat badan. Itu sebabnya regulator, seperti di Inggris, menetapkan aturan kepada klinik-klinik kesuburan mentransfer hanya satu embrio di setiap percobaan siklus kehamilan. "Ini bisa membuat laju kelahiran bayi kembar akan tertahan dan turun lagi," kata Monden.

Faktor lain yang dianggap berkontribusi terhadap naiknya jumlah kelahiran bayi kembar sepanjang tiga dekade terakhir adalah para perempuan lebih terlambat memiliki anak. Ini teramati Monden dkk di negara-negara berpenghasilan tinggi dan sedang. Padahal, mereka mencatat, perempuan berusia lebih tua memiliki kecenderungan lebih tinggi merilis dua sel telur pada satu waktu.

Baca juga:
Siswa Lolos SNMPTN Tapi Tidak Diambil, Begini Dampaknya

Ada pula pertumbuhan populasi di Afrika yang telah sejak lama memiliki laju relatif tinggi untuk kelahiran bayi fraternal atau non identik. Sebagai contoh pada 1980-an, laju kelahiran bayi kembar di sub-Sahara Afrika sudah dua kali di Inggris. Namun, untuk kasus di Afrika belum diketahui faktor genetik penyebab tingginya kelahiran bayi kembar.

NEW SCIENTIST

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

5 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

8 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

15 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

16 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

22 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

25 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

28 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

28 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

29 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya