Sulawesi Utara Stop Penggunaan Vaksin AstraZeneca Sementara, Kenapa?

Reporter

Antara

Minggu, 28 Maret 2021 09:07 WIB

Petugas medis mempersiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi masal di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Senin, 22 Maret 2021. Vaksin tersebut diberikan kepada semua kalangan masyarakat di tiga zona hijau yaitu Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Manado - Vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca di Provinsi Sulawesi Utara telah dihentikan sementara. Penyebabnya, sejumlah warga yang divaksin melaporkan dampak seperti demam, menggigil, sakit kepala, badan terasa sakit dan lemas. Jumlah kejadiannya tergolong sangat sering.

"Dihentikan sementara sambil menunggu penjelasan dan pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan dan WHO Perwakilan Indonesia terkait surat resmi yang kami kirim 26 Maret 2021," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara, Debie KR Kalalo, Sabtu 27 Maret 2021.

Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara, Steven Dandel, menjelaskan penghentian sementara sebagai langkah kehati-hatian (precaution). Dia menyoroti angka kejadian Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang sebesar 5-10 persen dari total yang disuntik vaksin AstraZeneca.

"KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah," katanya.

Steaven mengatakan, dalam 'Emergency Use Authorization' vaksin AstraZeneca telah disebutkan bahwa gejala-gejala tersebut adalah efek samping (adverse effect) yang sifatnya sangat sering terjadi (satu di antara 10 suntikan) dan sering terjadi (antara 1 di antara 10 sampai dengan 1 di antara 100 suntikan).

Advertising
Advertising

"Kami perlu mempersiapkan komunikasi risiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta ini. Supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat," kata dia.

Langkah pertama dari komunikasi risiko itu adalah investigasi atas kejadian ikutan pascaimunisasi sebelum dilakukan publikasi. Termasuk dalam hal ini pelaporan yang telah dilakukan ke Kementerian Kesehatan dan WHO.

Menurut Steaven, langkah ini juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan pola dan pendekatan vaksinasi terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi. Alasannya, agar tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya.

"Tetapi bertahap, supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yang terdampak KIPI," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan Satari, pernah menjelaskan bahwa efek samping ringan selama proses vaksinasi Covid-19 hanya lima kasus per 10 ribu suntikan. Dia merujuk kepada gejala seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar.

Untuk gejala efek samping yang lebih serius disebutnya lebih jarang terjadi. KIPI dengan gejala serius seperti mual muntah, pingsan sekejap, dan gerakan aneh seperti lumpuh. "Umumnya, kejadian ikutan pascaimunisasi tersebut dialami karena kecemasan orang yang divaksinasi," kata dia.

Baca juga:
Gonjang-ganjing Vaksin AstraZeneca, Giliran Amerika Pertanyakan Data Efikasi

Penuturan Hindra tentang tingkat kejadian ikutan pasca-imunisasi itu sangat berbeda dengan yang diungkap Steaven dengan vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

36 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

18 jam lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

2 hari lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya