44 Warga di Sleman Terpapar Covid-19 Usai Hadiri Takziah

Senin, 29 Maret 2021 14:22 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 44 warga di Kabupaten Sleman terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menghadiri takziah atau melayat meninggalnya seorang warga di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Kasus penularan yang terjadi di Sardonoharjo bermula dari adanya takziah warga ke rumah seorang warga yang meninggal dunia. Ternyata belakangan diketahui tuan rumahnya positif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Berty Murtiningsih, Senin, 29 Maret 2021.

Kasus ini bermula dari seorang warga di dusun itu yang meninggal dunia, namun diketahui bukan karena kasus Covid-19 pada 15 Maret 2021 lalu. Para warga dusun pun berinisiatif takziah ke rumah duka.

Tak disangka, selang beberapa hari kemudian, anak dari warga yang meninggal dunia itu tiba-tiba mengalami gejala mengarah Covid-19. Untuk memastikan, dilakukan pemeriksaan terhadap anak itu dan sejumlah anggota keluarga dari rumah duka itu pada 23 Maret. Benar saja, tak hanya si anak, namun sejumlah anggota keluarga lain di rumah duka itu positif Covid-19.

Tracing kontak erat melalui swab antigen dari kasus dusun itu lalu diperluas Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melalui puskesmas wilayah pada 24 Maret dengan sasaran tak kurang 148 orang, khususnya peserta takziah. Dari hasil tracing pertama itu, diketahui 22 di antaranya positif Covid-19.

Advertising
Advertising

Selang dua hari kemudian, 26 Maret 2021, tracing tahap kedua dilakukan dengan sasaran 174 orang dengan pemeriksaan swab antigen. Hasilnya ditemukan lagi 22 orang positif Covid-19.

Berty mengatakan sebanyak 44 warga yang terkonfirmasi positif dari klaster takziah itu dirujuk ke shelter Rumah Susun Gemawang untuk menjalani isolasi dan perawatan.

“Dari 44 orang ini semua juga telah menjalani tes PCR dan tinggal menunggu hasilnya. Namun, walau statusnya baru positif antigen, perlakuannya tetap sama seperti positif dengan tes PCR,” ujarnya.

Warga, khususnya peserta takziah dusun itu yang hasil tes antigennya negatif, saat ini diminta melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. “Kami minta karantina mandiri itu setidaknya 10 hari,” ujarnya.

Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswantana menambahkan dari klaster takziah di Sleman itu, pihaknya menginstruksikan tiap Satgas Covid-19 desa se-DIY melakukan pengetatan mobilitas warga.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

4 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

9 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

13 hari lalu

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

14 hari lalu

Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

Pegawai kantor pemerintahan di Yogyakarta mulai masuk kerja usai libur Lebaran, ada izin WFH.

Baca Selengkapnya