Berita Terkini Siklon Tropis Surigae dari Filipina: Supertaifun Telah Berlalu

Reporter

Terjemahan

Senin, 19 April 2021 06:07 WIB

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Taifun Surigae terpantau mulai mengendur pada Minggu malam setelah sempat mencetak rekor sebagai siklon tropis terkuat yang pernah terjadi pada April di belahan Bumi sebelah utara. Kekuatan maksimum anginnya turun menjadi 145 mil per jam (233 kilometer per jam), setara badai kategori 4.

Karena kecepatan angin maksimal telah berada di bawah 150 mil per jam itu pula, Surigae tak lagi diklasifikasi sebagai supertaifun.

Badai atau siklon tropis yang tumbuh dari Samudera Pasifik di utara Papua itu diperkirakan akan terus melemah menjadi setara badai kategori 3 pada Senin ini menuju Selasa, 19-20 April 2021. Kecepatan anginnya diprediksi sekitar 125 mil per jam.

Sebelumnya, kekuatan Surigae meledak menjadi supertaifun pertama 2021 dan satu di antara siklon tropis paling kuat sepanjang sejarah kala mendekati Filipina pada Sabtu, 18 Desember 2021. Joint Typhoon Warning Center di Honolulu mengindikasikan kecepatan angin maksimum dari siklon tropis yang dalam bahasa lokal di Filipina disebut Bising itu mencapai 190 mil per jam (306 kilometer per jam).

Kecepatan angin itu setara badai Kategori 5 alias monster yang maksimal. Itu sekaligus supertaifun terkuat yang pernah teramati di perairan Pasifik Barat Laut atau di manapun di Belahan Bumi Utara sepanjang April atau yang terjadi begitu awal. Hanya ada empat peristiwa siklon tropis global yang diyakini lewat pengukuran yang ada yang pernah memiliki kekuatan lebih dari Surigae.

Advertising
Advertising

Surigae mencatat peningkatan kecepatan angin dari 90 menjadi 190 mil per jam hanya dalam 36 jam--laju intensifikasi yang dianggap sangat cepat. Para ilmuwan mengaitkan laju itu dengan perubahan iklim.

Ilustrasi Siklon Tropis Surigae yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, Rabu, 14 April 2021. Kredit: ANTARA/HO-BMKG

Badai atau Siklon Tropis Bising dengan Kategori 4 diproyeksikan masih bertahan di perairan Filipina sampai hari ini. Dampaknya, hujan intensitas sedang hingga lebat, gelombang tinggi dan angin kencang terutama di perairan timur bagian Filipina tengah.

Di darat, Badan Layanan Astronomi, Geofisika dan Atmosferik Fiipina memprediksi kecepatan angin sampai 120 kilometer per jam atau 75 mil per jam. Peringatan akan potensi banjir, banjir bandang serta tanah longsor akibat hujan lebat pun telah dikeluarkan di beberapa wilayah.

Kekuatan siklon tropis diprediksi akan melemah ke Kategori 3 pada Selasa.

WASHINGTON POST | INQUIRER

Baca juga:
Volume Kubah Lava di Tengah Kawah Gunung Merapi Melonjak

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

6 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

6 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

10 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

12 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

14 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

15 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

15 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

15 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya