Twitter Bungkam Akun Kritis Terhadap Pengananan Covid-19 di India

Senin, 26 April 2021 11:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Twitter telah menghapus lebih dari 50 unggahan atau tweet yang mengkritik penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah India. Platform itu melakukannya atas permintaan pemerintah India.

Pertama kali dilaporkan oleh situs berita India MediaNama, pemerintah India memerintahkan Twitter pada Jumat, 23 April 2021, untuk menyensor 52 tweet, menurut pemberitahuan pengungkapan di database Lumen—sebuah proyek Harvard University. Akun yang disensor termasuk anggota Parlemen India, dua pembuat film, aktor, dan seorang menteri negara bagian Benggala Barat.

Juru bicara Twitter mengatakan kepada The Verge, Minggu, 25 April 2021, Twitter mungkin membuat tweet tertentu tidak dapat dilihat oleh orang-orang di India jika melanggar hukum setempat.

Twitter mengaku memberi tahu pemegang akun sebelum menahan konten untuk membuat mereka sadar bahwa tindakan itu diambil sebagai tanggapan atas permintaan hukum dari pemerintah India.

“Saat kami menerima permintaan hukum yang valid, kami meninjaunya berdasarkan Peraturan Twitter dan hukum setempat. Jika konten melanggar Peraturan Twitter, konten itu akan dihapus dari layanan,” kata juru bicara itu.

Advertising
Advertising

Dan jika ditetapkan sebagai ilegal di yurisdiksi tertentu, tapi tidak melanggar Peraturan Twitter, pihaknya dapat menahan akses ke konten hanya di India.

Dalam semua kasus, kata dia, Twitter memberi tahu pemegang akun secara langsung sehingga mereka mengetahui telah menerima perintah hukum yang berkaitan dengan akun tersebut.

Namun, hal ini bukan pertama kalinya Twitter tunduk pada tekanan dari pemerintah India. Selama protes petani pada Februari 2021, media sosial berlogi burung terbang itu secara permanen memblokir lebih dari 500 akun dan menghapus akun lainnya agar tidak terlihat di India.

Pemerintah India mengeluarkan pemberitahuan ketidakpatuhan kepada perusahaan, yang bisa berarti hukuman penjara bagi karyawan Twitter di India jika perusahaan menolak. Di antara akun yang ditangguhkan pada bulan Februari adalah majalah berita India The Caravan yang kemudian diaktifkan kembali.

“Akun resmi @thecaravanindia ditahan oleh India,” cuit Executive Editor @thecaravanindia dengan screen capture bukti akun ditahan, pada 1 Februari 2021 lalu.

Hukum India membatasi publikasi materi yang oleh pemerintah dianggap mencemarkan nama baik, atau yang dapat memicu kekerasan. Menurut pemberitahuan Lumen, salah satu tweet yang disensor di India (tapi masih terlihat di luar negeri) adalah dari menteri negara bagian Benggala Barat Moloy Ghatak, yang menuduh Perdana Menteri Narendra Modi meremehkan keseriusan pandemi virus corona.

Dalam tweet itu dituliskan, India tidak akan pernah memaafkan PM @narendramodi karena meremehkan situasi pandemi virus corona di negaranya dan membiarkan begitu banyak orang meninggal karena salah urus. “Pada saat India sedang mengalami krisis kesehatan, PM memilih untuk mengekspor jutaan vaksin ke negara lain,” bunyi tweet itu.

India berada di tengah gelombang kedua kasus Covid-19, yang membuat ventilator, obat-obatan, dan oksigen menjadi langka. Menurut situs Johns Hopkins, India melaporkan 349.691 kasus baru pada Sabtu, 24 April 2021 yang merupakan rekor baru angka tertinggi di dunia.

Negara itu juga melaporkan 2.767 kematian akibat Covid-19 pada hari yang sama, yang juga rekor baru. Menurut laporan itu, kurang dari 1,6 persen populasi negara itu telah divaksinasi penuh.

THE VERGE | MEDIANAMA | NEW YORK TIMES

Baca:
Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab Kapal Selam Argentina Tenggelam

Berita terkait

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

20 jam lalu

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

Menonaktifkan akun Facebook sementara bisa dijadukan opsi jika ingin beristirahat dari media sosial. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

23 jam lalu

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

Menghapus semua postingan di Facebook mungkin menjadi opsi bagi beberapa orang yang ingin membersihkan akun. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

2 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

2 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya