Saran Guru Besar UI dan Unair untuk Cegah Kasus Covid-19 Seperti India

Senin, 26 April 2021 13:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia selama tiga pekan ini mengalami peningkatan. Hal tersebut perlu diantisipasi supaya tidak terjadi lonjakan besar kasus baru seperti yang terjadi di India.

“Sekarang di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran juga saya dengar meningkat 26 persen,” ujar dia kepada Tempo, Senin, 26 April 2021.

Di Indonesia, setiap terjadi lonjakan kasus, selalu didahului masa tenang semu di mana terjadi penurunan kasus stagnan. Indikasi yang sama juga ditunjukkan di banyak negara, seperti India, Filipina, Pakistan, Malaysia, dan Cile.

Menurut Ari yang juga Dekan FKUI itu, India sebenarnya sudah bagus, bisa menekan kasus harian Covid-19 dari di atas 100 ribu menjadi 10 ribuan. Namun, masih banyak hal yang diabaikan pemerintah India sehingga terjadi lonjakan kasus yang signifikan.

Ari menerangkan, intinya adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 itu bisa dicegah, karena penularannya dari droplet—percikan atau cairan pernapasan yang keluar. Caranya dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan.

Advertising
Advertising

“Nah hal ini yang diabaikan masyarakat dan pemerintah kurang memperhatikan itu tadi. Di India itu kan karena kerumunan masih ada, acara keagamaan di Sungai Gangga itu, dan kerumunan-kerumunan lainnya,” tutur dokter spesialis penyakit dalam itu.

Ari juga berbicara mengenai kebijakan larangan mudik lebaran yang menurutnya sudah tepat. Alasannya, mudik sudah pasti akan menimbulkan kerumunan dan orang-orang akan berkumpul.

“Peningkatan kasus infeksi Covid-19 di Jakarta itu disinyalir terjadi setelah libur Hari Raya Paskah kemarin, itu kan long weekend,” kata dia.

Pada intinya, dia menegaskan, Covid-19 bisa dihindari dengan patuh protokol kesehatan. Dia mencontohkan mahasiswanya di FKUI ada yang tertular dari keluarganya di rumah, tapi ketika mereka ke kampus dan menerapkan protokol kesehatan, mahasiswa itu tidak akan menularkan ke yang lainnya. “Ini contoh, gampang kok.”

Senada dengan Ari, Guru Besar dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Chairul Anwar Nidom juga menjelaskan bahwa peningkatan kasus bisa terjadi karena masalah penerapan protokol kesehatan yang tidak dilakukan. “Ini masalah ketidakdisiplinan masyarakat,” tutur dia saat dihubungi terpisah.

Ditambah lagi, masyarakat terlalu percaya diri karena sudah disuntik vaksin, sehingga menganggap dirinya sudah kebal dari Covid-19. “Padahal, vaksinasi tidak menjamin munculnya antibodi yang protektif. Sehingga tatkala lengah dan tidak menerapkan protokol kesehatan maka akan mudah sekali terinfeksi,” tutur Nidom.

Baca:
Berbagai Media Sosial di India Dipenuhi CovidSOS

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

5 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

9 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

1 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

1 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya