Roket 21 Ton Cina Bakal Jatuh ke Bumi dengan Tidak Terkendali

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Minggu, 2 Mei 2021 12:44 WIB

Roket Long March-5B Y2. Kredit: Xinhua/Ju Zhenhua

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah badan roket besar milik Cina melesat di sekitar Bumi di luar kendali, dan bisa jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan. Benda seberat 21 ton itu adalah tahap inti roket Cina Long March-5B .

Pada hari Rabu, 28 April 2021, Cina meluncurkan modul pertama dari stasiun luar angkasa baru yang sedang dibangun negara itu. Alih-alih jatuh ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya di lautan, seperti yang biasa terjadi pada roket yang dibuang, tahap inti Long March-5B mulai mengelilingi Bumi tidak terkendali.

Badan roket kemungkinan akan jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan, jurnalis Andrew Jones, yang meliput program luar angkasa Cina, melaporkan untuk SpaceNews.

"Saya pikir dengan standar saat ini tidak dapat diterima untuk membiarkannya masuk kembali tanpa terkendali," kata Jonathan McDowell, seorang astronom yang melacak objek yang mengorbit Bumi, kepada jurnalis Jones. "Sejak 1990 tidak ada benda seberat lebih dari 10 ton yang sengaja ditinggalkan di orbit untuk masuk kembali tanpa terkendali."

Badan roket itu berukuran panjang sekitar 100 kaki (30,48 meter) dan lebar 16 kaki (4,88 meter), menurut Jones. Saat jatuh dari orbit, ia mungkin terbakar di atmosfer bumi, tetapi potongan besar puing dapat bertahan. Sebagian besar Bumi adalah lautan, jadi di situlah potongan roket yang jatuh kemungkinan besar akan mendarat. Tapi mereka masih bisa mengancam daerah pemukiman.

Advertising
Advertising

"Selalu sulit untuk menilai jumlah massa yang bertahan dan jumlah fragmen tanpa mengetahui desain objek, tetapi aturan praktis yang masuk akal adalah sekitar 20-40 persen massa kering," Holger Krag, kepala Kantor Program Keamanan Antariksa untuk Badan Antariksa Eropa, kepada Jones.

Jalur badan roket di sekitar Bumi membawanya sedikit lebih jauh ke utara daripada New York, Madrid dan Beijing dan sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru," menurut Jones. Itu bisa jatuh kembali ke Bumi di mana pun dalam kisaran ini.

Cina telah meluncurkan Long March-5B sebelumnya, pada Mei 2020, untuk mengujinya dengan menempatkan prototipe pesawat luar angkasa ke orbit. Tahap inti roket itu juga jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali, enam hari setelah peluncuran. Badan roket itu masuk kembali ke atmosfer Bumi di atas Samudra Atlantik, menurut Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Angkatan Luar Angkasa AS, tetapi laporan lokal menunjukkan bahwa potongan roket jatuh di Pantai Gading.

Jim Bridenstine, yang merupakan Administrator NASA pada saat itu, menghukum Cina atas insiden tersebut, dengan menyebutnya sangat berbahaya. Jalur tahap roket telah menghindari Los Angeles dan New York City sebelum menyerah pada gravitasi Bumi.

Long March-5B dirancang khusus untuk meluncurkan modul stasiun luar angkasa, menurut Jones. Cina berencana untuk membangun stasiun luar angkasa barunya dengan 11 peluncuran pada akhir 2022. Belum jelas bagaimana otoritas luar angkasa Cina berencana untuk membuang badan roket dari 10 peluncuran berikutnya.

"Tahap inti Long March 5B tujuh kali lebih masif daripada tahap kedua Falcon 9 yang menyebabkan banyak perhatian pers beberapa minggu lalu ketika masuk kembali di atas Seattle dan membuang beberapa tangki tekanan ke negara bagian Washington," kata McDowell kepada Jones.

Sebuah tangki tekanan dari roket SpaceX Falcon 9 itu mendarat di pertanian Washington dan mengakibatkan penyok 4 inci di tanah. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu, menurut pihak berwenang setempat.

Prototipe awal stasiun luar angkasa yang sedang dibangun Cina juga jatuh kembali ke Bumi tak terkendali pada 2018. Prototipe itu jatuh di atas Samudra Pasifik Selatan yang tak berpenghuni.

Sumber: BUSINESS INSIDER

Baca:
Pesawat Luar Angkasa Cina Meluncur dengan Roket Angkut Terbesar

Berita terkait

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

55 menit lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

15 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

18 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya