10 Persen Kasus di London Terinfeksi Varian Covid-19 India B.1.617

Rabu, 5 Mei 2021 17:36 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Covid-19 India, B.1.617, sedang meningkat di beberapa wilayah Inggris. Kabarnya, satu dari 10 kasus di London atau 10 persen kasus merupakan infeksi virus varian India.

Data dari Welcome Sanger Institute, yang menganalisis swab positif untuk varian yang berbeda, menunjukkan strain mutan itu menyebar secara luas selama April 2021.

Secara nasional, tiga varian berbeda itu—semuanya serupa secara genetik—mencakup 2,4 persen dari semua infeksi dalam minggu terakhir, yang berakhir 17 April. Kasus itu naik 12 kali lipat dari hanya 0,2 persen pada akhir Maret.

Data juga menunjukkan proporsinya berkisar setinggi 46 persen di Lambeth dan 36 persen di Harrow. Tetapi angka tersebut didasarkan pada sejumlah kecil kasus.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa, 4 Mei 2021, tidak banyak yang diketahui tentang virus varian India ini. Namun, kabarnya virus ini berkaitan dengan ledakan kasus di India yang membuat mayat tumpah ke jalanan dan kremasi massal terjadi di tempat parkir umum karena rumah sakit kehabisan oksigen.

Advertising
Advertising

Seorang ilmuwan mengatakan data terbaru—tidak termasuk tes pelancong untuk menjadi gambaran tingkat infeksi komunitas—menunjukkan, B.1.617 bisa 'mengungguli' virus corona varian Kent (B.1.1.7), yang dominan di Inggris.

“Ini bisa juga hanya kebetulan, wabah terjadi di mana variannya berada,” kata Profesor Christina Pagel, seorang matematikawan di University College London.

Menurut Pagel yang juga anggota Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE), ada terlalu sedikit kasus di Inggris untuk benar-benar dapat memberi tahu apa pun tentang bagaimana varian India berperilaku, dan tidak cukup hanya pengujian genetik di India.

“Jumlahnya masih rendah, tapi yang pasti di London saat ini B.1.617 dan subtipenya adalah satu-satunya varian yang tampaknya terus bertambah,” tutur Pagel.

Varian virus India ini mulai menjadi perhatian karena diketahui menyebar lebih cepat dan lolos dari beberapa jenis kekebalan. Pejabat melakukan uji lonjakan untuk membasmi varian Afrika Selatan saat ditemukan, tapi saat ini tidak untuk India.

Beberapa orang juga berpendapat bahwa varian B.1.1.7 yang menyebar cepat mungkin berada di balik lonjakan kasus di India. Karena pola serupa terlihat di Inggris dan Eropa. Namun pendapat lain menjelaskan lonjakan terjadi karena kebijakan protokol kesehatan dari pemerintah yang tidak cukup ketat.

Wellcome Sanger Institute menunjukkan bahwa mereka mendeteksi 100 sampel uji dengan varian India dalam seminggu terakhir, naik dari 52 dalam seminggu hingga 10 April. Ini tidak termasuk tes dari orang yang bepergian ke luar negeri.

Selama waktu itu proporsi kasus nasional yang mereka pertanggungjawabkan meningkat dari satu persen menjadi 2,4 persen. “Proporsinya secara nasional sedikit lebih tinggi, sekitar 4 persen,” kata Pagel.

Ini memakan banyaknya kasus varian B.1.1.7, yang turun dari 97,8 menjadi 96,2 persen kasus. Varian Brasil dan Afrika Selatan bersama-sama menyumbang kurang dari satu persen.

Mereka sekarang telah ditemukan di lusinan otoritas lokal di seluruh negeri dengan titik api di London dan Midlands. Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) secara resmi telah mengkonfirmasi 400 infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut.

Selain Lambeth (46 persen kasus) dan Harrow (36 persen), varian India juga memiliki proporsi yang besar di Eastleigh, Hampshire (31 persen); Bromley (25 persen); Bolton (24 persen); Stafford, Haringey dan Hounslow (22 persen).

Menurut Pagel, pemodelan awal menunjukkan bahwa varian India mungkin lebih menular daripada strain B.1.1.7. “Apa yang juga kami lihat di India adalah bahwa B.1.617.2 menjadi subtipe dominan, pola yang persis sama yang kami lihat di sini, di Inggris,” ujar dia.

Susan Hopkins dari Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menerangkan pihaknya masih menyelidiki kasus-kasus tersebut. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif.

“PHE telah menetapkan varian dalam penyelidikan strain India karena tidak dipahami dengan baik,” ujar Hopkins.

Minggu lalu, PHE juga membagi varian menjadi tiga strain terpisah, hanya diberi nama B.1.617.1; B.1.617.2; dan B.1.617.3. Tipe 2, yang baru diakui secara resmi minggu lalu untuk pertama kalinya, sudah menjadi yang paling dominan, dengan 202 kasus. Ada 172 kasus tipe 1, kemungkinan besar adalah yang pertama terlihat di Inggris, dan hanya lima kasus tipe 3.

Hopkins mengaku pihaknya terus menyelidiki kelompok kasus terkait di seluruh Inggris. Tim perlindungan kesehatan PHE menerapkan tindakan kesehatan masyarakat yang disesuaikan untuk mendeteksi kasus varian itu dan mengurangi dampaknya di masyarakat lokal.

“Pelacakan dan pengujian kontak yang ditingkatkan adalah cara paling efektif untuk membatasi penyebaran,” tutur Hopkins.

Profesor Neil Ferguson, anggota SAGE dan ahli epidemiologi di Imperial College London, mengatakan bahwa varian baru adalah ancaman terbesar Inggris. “Masih ada risiko varian yang kebal vaksin bisa muncul dan melemahkan rencana untuk hidup kembali seperti biasa.”

Varian berbahaya lebih mungkin muncul ketika ada penularan yang meluas—seperti yang masih terjadi di banyak bagian dunia, terutama India. Selain itu, kata Ferguson, lebih mungkin terjadi ketika orang-orang kebal karena virus harus berevolusi untuk bertahan hidup.

Namun, penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai Covishield di India, dan Pfizer, masih bekerja melawan varian tersebut, termasuk vaksin India sendiri, Covaxin.

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh SAGE minggu lalu menyarankan dua dosis vaksin Pfizer cukup baik untuk melindungi dari semua varian virus Covid-19 yang diketahui.

DAILY MAIL | LIVE MINT

Baca:
Bolehkah Konsumsi Alkohol Setelah Suntik Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

4 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

4 hari lalu

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

5 hari lalu

50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

Perayaan ulang tahun ke-50 Victoria Beckham reuni Spice Girls. Bagaimana perjalanan istri david Beckham, si Posh Spice?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

5 hari lalu

5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

Taylor Swift menyebutkan banyak lokasi secara eksplisit, dari Florida, di New York, hingga di London

Baca Selengkapnya