Stasiun Luar Angkasa Cina Sukses Uji Coba Platform dan Masuk Orbit

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 19 Mei 2021 05:34 WIB

Roket Long March-5B Y2, membawa modul inti stasiun luar angkasa Cina Tianhe, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China 29 April 2021. [China Daily via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Modul inti stasiun luar angkasa Cina, Tianhe, baru-baru ini sukses menyelesaikan uji coba fungsi platformnya dan memasuki orbit untuk melakukan pertemuan (rendezvous) dan merapat (docking) dengan pesawat kargo Tianzhou-2, menurut Badan Antariksa Berawak Cina (CMSA) pada Selasa, 18 Mei 2021.

Modul inti tersebut, yang diluncurkan ke orbit pada 29 April, baru-baru ini menyelesaikan serangkaian tes fungsi platform untuk proses rendezvous dan docking, persiapan masa tinggal astronaut, fungsi lengan mekanik, dan pengecekan kinerja di orbit untuk peralatan proyek yang akan digunakan di luar angkasa.

Menurut CMSA, berbagai fungsi modul inti tersebut berjalan normal, beroperasi dalam kondisi baik serta berhasil memasuki orbit untuk melakukan rendezvousdan docking. Tianhe akan terus melanjutkan persiapannya untuk rendezvousdan dockingdengan pesawat kargo ruang angkasa Tianzhou-2.

Cina telah meluncurkan modul tak berawak yang berisi tempat tinggal untuk tiga awak di stasiun luar angkasa permanen yang rencananya akan selesai pada akhir 2022.

Modul bernama Tianhe atau "Harmony of the Heavens" itu diluncurkan dengan Long March 5B, roket pengangkut terbesar Cina, pada pukul 11:23 pada Kamis, 29 April 2021, dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di selatan Hainan.

Advertising
Advertising

Tianhe adalah salah satu dari tiga komponen utama dari apa yang akan menjadi stasiun luar angkasa pertama yang dikembangkan sendiri di Cina, menyaingi satu-satunya stasiun lain yang beroperasi yaitu Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

ISS didukung oleh negara-negara besar termasuk Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Cina dilarang berpartisipasi dalam ISS oleh Amerika Serikat.

Tianhe akan menjadi tempat tinggal utama bagi tiga awak di stasiun luar angkasa Cina, yang akan memiliki masa hidup setidaknya 10 tahun.

Peluncuran Tianhe adalah misi pertama dari 11 misi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa, yang akan mengorbit dari Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 kilometer.

Program luar angkasa adalah sumber kebanggaan nasional yang besar, dan Perdana Menteri Li Keqiang serta para pemimpin sipil dan militer lainnya menyaksikan peluncuran langsung dari pusat kendali di Beijing.

Dalam misi selanjutnya, Cina akan meluncurkan dua modul inti lainnya, yaitu empat pesawat ruang angkasa berawak dan empat pesawat ruang angkasa kargo.

Pengerjaan program stasiun luar angkasa yang dimulai satu dekade lalu ini ditandai dengan peluncuran laboratorium luar angkasa Tiangong-1 pada 2011, dan kemudian, Tiangong-2 pada 2016.

Keduanya membantu China menguji kemampuan pertemuan luar angkasa dan kemampuan 'docking'.

Cina telah memprioritaskan eksplorasi luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan menjadi negara dengan kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030.

Peluncuran itu dilakukan saat Cina juga terus maju dengan misi tanpa awak, terutama dalam eksplorasi bulan, dan telah mendaratkan penjelajah di sisi jauh Bulan yang belum banyak dijelajahi.

Pada bulan Desember, wahana Chang'e 5 milik Cina mengembalikan batuan bulan ke Bumi untuk pertama kalinya sejak misi Amerika Serikat pada tahun 1970-an.

XINHUA | ANTARA | ABC

Baca:
Di Amerika, 75 Persen Anak Positif Covid-19 Tak Demam-Batuk-Sesak Napas

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

16 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

21 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya