3 dari 4 Varian Baru Mutasi Covid-19 Masuk ke Indonesia, Waspadai Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Mei 2021 17:01 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan alias Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan informasi terbaru terkait tiga dari empat varian baru mutasi Covid-19 yang berbahaya telah masuk ke Indonesia, yakni varian B.1.1.7 dari Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 dari India, serta varian B.1.351 dari Afrika Selatan. Informasi tersebut Budi Gunadi sampaikan melalui siaran di kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Selasa, 18 Mei 2021.

Mutasi baru itu dari empat yang bahaya, tiga sudah masuk Indonesia. Dan yang masuk Indonesia sudah ada 26 yang sudah teridentifikasi,” ujar Budi Gunadi dalam siaran tersebut.

Ketiga varian baru mutasi Covid-19 ini, yakni B.1.617, B.1.1.7, dan B.1.351, telah menginfeksi sedikitnya 26 kasus. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi bahwa varian B.1.617 telah ditemukan di Jakarta sebanyak dua kasus Covid-19. Sedangkan penularan varian B.1.1.7 teridentifikasi sebanyak 13 kasus positif Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sementara temuan varian B.1.351 dikonfirmasi dari kasus positif Covid-19 di Bali.

Berikut ini gejala terkait penularan varian baru mutasi Covid-19, dilansir dari berbagai sumber.

1. Varian B.1.617

Advertising
Advertising

Mutasi virus corona B.1.617 diperkirakan memiliki kemampuan menular lebih cepat dibandingkan dengan virus aslinya. Meski begitu, beruntung virus mutasi ini belum terbukti apakah lebih mematikan, tetapi varian baru mutasi Covid-19 ini juga belum terbukti apakah kebal terhadap vaksin Covid-19 yang beredar saat ini. Tak jauh berbeda dengan gejala infeksi Covid-19 lainnya, indikasi positif varian B.1.617 yaitu batuk secara terus-menerus diikuti dengan suhu tubuh meningkat tinggi, dan kehilangan indra perasa serta indra penciuman.

2. Varian B.1.1.7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mereka menyebut bahwa virus ini memiliki risiko menular 50 persen lebih cepat ketimbang virus aslinya. Sama halnya dengan varian baru mutasi Covid-19 B.1.617, varian B.1.1.7 juga tidak jauh berbeda gejalanya dengan infeksi Covid-19 lainnya. Gejala varian B.1.1.7 antara lain yaitu, batuk dan tenggorokan terasa sakit, demam serta kelelahan dan nyeri otot, pernapasan sesak, hilangnya kemampuan indra perasa dan indra penciuman. Selain itu, gejala varian B.1.1.7 juga menyebabkan hilangnya kemampuan berpikir, gampang pusing, malaise dan mual.

3. Varian B.1.351

Varian baru mutasi Covid-19 B.1.351 ini ditemukan oleh sejumlah ilmuwan di Afrika Selatan, varian ini dituduh bertanggungjawab atas meledaknya jumlah penyebaran Covid-19 gelombang kedua di Afrika Selatan yang terjadi begitu cepat. Virus mutasi ini diberi nama B 1.351/ 501Y.V2, disebut juga E484K, yang dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan tubuh, dan bahkan dapat mempengaruhi keefektifan vaksin Covid-19 bekerja, sehingga diklaim lebih berbahaya dibandingkan dengan virus Corona yang asli. Gejala infeksi varian mutasi virus ini tidak jauh berbeda dengan Covid-19 lainnya, yaitu demam tinggi disertai batuk dan sesak napas dan hilangnya kemampuan indra perasa dan penciuman.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Sudah Ada 26 Kasus Varian Baru Mutasi Covid-19 Masuk Indonesia

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

18 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

5 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

5 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya