Survei 5G-ready User di Indonesia: 5 Juta Pengguna Siap Hijrah dalam 2 Tahun
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 9 Juni 2021 14:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna smartphone berteknologi 5G, atau 5G-ready user, di Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu di aplikasi augmented reality (AR) dan media dibandingkan dengan pengguna smartphone berteknologi 4G. Pada 2025, konsumen 5G di Indonesia diperkirakan akan menghabiskan 7,5-8 jam per minggu menggunakan aplikasi AR dan cloud gaming.
Ericsson ConsumerLab mengungkap itu dalam laporan hasil survei terbarunya yang berjudul 'Five Ways to a Better 5G'. Temuan Ericsson juga menyebutkan bahwa konsumen di Indonesia bersedia membayar 50 persen lebih tinggi harga paket 5G yang dilengkapi dengan layanan digital.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 5 juta pengguna smartphone di Indonesia akan beralih ke 5G dalam dua tahun pertama setelah jaringan tersedia. Adapun sebanyak 19 persen konsumen yang disurvei itu sudah memiliki smartphone yang mendukung 5G.
"Pengguna smartphone 5G-ready di Indonesia menganggap teknologi generasi kelima ini akan 10 kali lebih cepat daripada 4G," bunyi laporan.
Ericsson merilis hasil survei terbarunya itu, 3 Juni 2021, mengikuti momen peluncuran Telkomsel 5G sebagai jaringan internet 5G pertama di Indonesia pada 27 Mei 2021. Sebanyak beberapa klaster permukiman di sembilan kota dipilih sebagai lokasi pertama yang bisa menikmati jaringan termutakhir tersebut.
Sebagai mitra Telkomsel, Ericsson turut menampilkan beberapa contoh pemanfaatan teknologi 5G di acara peluncuran tersebut. Salah satu manfaat menarik 5G paling menguntungkan bagi pengguna disebutkan adalah kualitas video yang disempurnakan dan imersif.
"Kecepatan tinggi dengan latensi rendah 5G memungkinkan video stream 4K 360 derajat pada konektivitas nirkabel, memungkinkan pengguna menikmati siaran secara imersif dan real-time melalui kacamata virtual reality (VR)."
Di booth interaktif di acara peluncuran Telkomsel 5G, Ericsson menyediakan pengalaman live streaming VR dari kota Batam menggunakan kamera wearable neckband 360 derajat dari sebuah startup yang menjadi bagian dari program Ericsson Startup5G. Teknologi yang dipamerkan ini didukung konektivitas 5G end-to-end antara Batam dan Jakarta.
Jerry Soper, Country Head Ericsson Indonesia, mengatakan, teknologi 5G bukan hanya akan mengubah cara masyarakat berinteraksi, tapi juga fungsi masyarakat dan kinerja bisnis, serta memacu ekspansi ekonomi secara masif. Ericsson, kata Jerry, memiliki hampir 140 perjanjian komersial 5G, sebanyak 86 5G live network di seluruh dunia, serta memiliki 57.000 paten global.
"Kami berharap untuk dapat terus memberikan pengalaman 5G bagi konsumen Indonesia bersama dengan Telkomsel, dan mendukung agenda pemerintah menuju transformasi digital dan aplikasi Industri 4.0 di Indonesia,” katanya.
Baca juga:
Tes Kecepatan Jaringan Telkomsel 5G di Jakarta, Ini Hasilnya