Varian Delta Penyebab Hampir Semua Kasus Virus Corona di Inggris

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 19 Juni 2021 22:32 WIB

Petugas laboratorium bekerja di laboratorium pengujian COVID-19 Amazon, saat pandemi COVID-19 di Worsley, Inggris, 2 Juni 2021. Pengujian Amazon tersedia untuk sekitar 30.000 staf garis depan di Inggris, yang bekerja di gudang dan logistik. REUTERS/Molly Darlington

TEMPO.CO, London - Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India kini menjadi penyebab hampir semua kasus virus corona di Inggris, demikian disampaikan Public Health England (PHE) pada Jumat, 18 Juni 2021.

"Data terbaru menunjukkan bahwa 99 persen kasus yang diperiksa urutan dan genotipenya di seluruh negeri adalah varian Delta," kata PHE.

Sekitar 33.630 kasus varian Delta tercatat pada pekan lalu, menurut PHE. Varian Delta dianggap 65 persen lebih menular di rumah tangga dibandingkan varian Alpha, yang sebelumnya mendominasi kasus virus corona di Inggris.

Peningkatan kasus Delta sebagian besar dilaporkan di kelompok usia yang lebih muda, yang banyak di antaranya tidak divaksinasi atau baru saja menerima dosis pertama mereka, papar badan eksekutif kesehatan itu.

Kepala Eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries mengatakan "menggembirakan" bahwa angka rawat inap dan kematian tidak meningkat secepat peningkatan kasus, namun para ahli akan "terus memantaunya dengan saksama."

Advertising
Advertising

Inggris melaporkan 11.007 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, sehingga total kasus virus corona di negara itu menjadi 4.600.623, menurut angka resmi yang dirilis Kamis.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Senin mengumumkan bahwa langkah terakhir dalam rencana penghapusan pembatasan Covid-19 di Inggris ditunda selama empat pekan hingga 19 Juli, di tengah lonjakan kasus varian Delta.

Data baru yang dipublikasikan oleh PHE pada pekan ini menunjukkan vaksin AstraZeneca 92 persen efektif mencegah rawat inap akibat varian Delta setelah pemberian dua dosis, sementara vaksin Pfizer 96 persen efektif mencegah rawat inap setelah dua dosis.

Para ahli telah memperingatkan bahwa virus corona dapat terus berevolusi selama beberapa tahun mendatang, dan pada akhirnya kemungkinan vaksin yang saat ini ada akan gagal melindungi dari penularan, infeksi, atau bahkan penyakit yang disebabkan oleh varian yang lebih baru.

Untuk mengembalikan kehidupan normal, sejumlah negara termasuk Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, serta Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona.

Baca:
Video Viral Matahari Terbit dari Utara, BMKG: Sedih

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya