Orangutan Tak Mau Menyusui Bayinya di Kebun Binatang Gembira Loka

Minggu, 20 Juni 2021 08:08 WIB

Bayi orang utan yang lahir di Kebun Binatang Gembira Loka Yogya pada 4 Juni 2021. Dok. Gembira Loka

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta memiliki anggota keluarga baru dengan lahirnya bayi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) pada 4 Juni 2021. Bayi orangutan jantan dengan berat badan 1,57 kilogram tersebut lahir dari pasangan Popo, 38 tahun, dan Joy, 32 tahun.

Sayangnya, kelahiran diikuti keengganan sang induk, Joy, untuk menyusui anaknya itu. "Sejak hari pertama setelah kelahiran, induknya belum mau menyusui bayinya," kata Manager Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Yosi Hermawan, Sabtu 19 Juni 2021.

Yosi mengatakan tidak mendapati ada tanda-tanda perubahan perilaku pada induk orangutan usai proses kelahiran, puting susunya juga tidak terlihat menonjol. Petugas berupaya melatih Joy secara khusus agar mau menyusui namun ini terbukti tak mudah karena selama 30 jam pasca kelahiran, Joy tetap belum mau menyusui anaknya.

Petugas akhirnya mencoba memberikan susu formula kepada bayi orangutan itu dan secara berkala memberikannya setiap tiga jam. Hingga dua hari pasca kelahiran, kondisi belum berubah. Akhirnya, pengelola memutuskan untuk langkah hand-rear (dirawat manusia).

"Pasca dilakukan hand-rear, bayi orangutan terpantau baik, suhu tubuh stabil dan minum susu lancar 150-160 ml/hari sesuai berat badannya," kata Yosi. Proses urinasi dan feses juga disebutnya lancar.

Advertising
Advertising

Petugas masih melakukan observasi dan perawatan intensif selama 14 hari terus menerus untuk memastikan kondisi bayi itu baik dan sehat. Perawat, misalnya, memantau dan menimbang berat badan, serta mengukur suhu tubuh setiap hari.

Aktivitas berjemur dan intake susu sebagai upaya perawatan bayi orangutan juga tak pernah absen selama perawatan intensif itu. Hasilnya, saat ini berat badan bayi orangutan sudah meningkat menjadi 1,675 kilogram.

Perawat satwa berjaga sepanjang hari dan sepanjang minggu karena anak orangutan perlu diberikan susu setiap 2-3 jam sekali. "Setiap hari anak dibawa bertemu tatap muka dengan induk untuk mencoba introduksi kembali jika memungkinkan," kata Yosi.

Saat ini, ditambah dengan si bayi, populasi orangutan di Kebun Binatang Gembira Loka terdiri dari empat jantan dan tujuh betina. Satwa ini endemik Indonesia dan berstatus dilindungi karena populasi di habitatnya sudah tergolong kategori kritis menurut klasifikasi IUCN.

Baca juga:
Studi di Bonbin Amerika: Kecepatan Sedot Belalai Gajah 540 Kilometer per Jam

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

6 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

7 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

3 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya