Terkejut Tsunami di Pulau Seram, Begini BMKG Perbaiki Sistem Peringatan Dini

Minggu, 20 Juni 2021 17:45 WIB

Lokasi pantai yang longsor di Pulau Seram, Maluku Tengah, Rabu 16 Juni 2021. Diduga, inilah penyebab tsunami yang tak terdeteksi BMKG pascagempa 6,0 M pada hari itu. (Dok.BMKG)

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merancang sistem peringatan dini baru untuk tsunami. Sistem yang dinamakan peringatan dini tsunami non tektonik (inaTNT) itu berbasis pemantauan muka air laut. “Sehingga diharapkan deteksi dini ini dapat menjadi peringatan di pantai,” kata Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Sabtu 19 Juni 2021.

Data pemantauan pasang surut air laut berasal dari alat yang dipasang Badan Informasi Geospasial (BIG). BMKG menurut Daryono bisa mengakses data realtime dari jaringan alat itu. “Meskipun stasiun Tide Gauge dikelola oleh BIG tetapi terhubung secara realtime di ruang operasional InaTEWS room BMKG,” ujarnya, .

Prosedurnya, menurut Daryono, setiap petugas Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) BMKG diminta selalu siaga memantau data muka air laut itu setiap kali didapati ada sinyal seismik atau gempa. Data kondisi pasang surut air laut itu, Daryono menjelaskan, masih bisa memberi peringatan bagi pantai yang jaraknya lebih jauh dari sumber gempa.

“Sehingga informasi terkait tsunami akibat gempa tektonik dan non tektonik atau non seismik dapat diinformasikan secara cepat sebagai peringatan dini,” kata dia.

Sebelumnya, saat gempa 6,0 M mengguncang Pulau Seram di Maluku Tengah, Rabu 16 Juni 2021, sistem peringatan dini BMKG keliru menyatakan nihil potensi tsunami. Nyatanya, beberapa menit dari kejadian gempa itu, tsunami datang sekalipun yang tertinggi hanya setengah meter. Belakangan diketahui diduga disebabkan longsoran pantai.

Advertising
Advertising

Adapun pusat gempa hari itu berada di perbatasan pantai dan laut di Teluk Taluti. Petugas BMKG setempat yang menemukan bukti longsoran di pantai daerah Tehoru pascagempa yang diduga menyebabkan tsunami. “Kami baru mengidentifikasi teluk-teluk yang memiliki jalur sumber gempa aktif di wilayah Indonesia,” kata Daryono menerangkan penemuan itu.

Peneliti gempa dari Pusat Vulaknologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Supartoyo, mengatakan bisa menerima bukti dugaan penyebab tsunami yang disodorkan BMKG itu. Sebelumnya PVMBG menganalisis tsunami dipicu longsor tebing di dasar laut, dekat pusat gempa.

Peta lokasi pusat gempa bumi 6,1 Magnitudo, kemudian diperbarui menjadi 6,0, di Seram, Maluku Tengah, Rabu siang 16 Juni 2021. Gempa ini diketahui memicu tsunami non tektonik, yakni karena longsor bawah laut. (ANTARA/HO.BMKG)

“PVMBG setuju bahwa tsunami di Teluk Toheru diakibatkan oleh longsor yang dipicu guncangan gempa,” ujarnya, Ahad 20 Juni 2021. Namun, dia menambahkan, perlu dicari tahu lagi soal jumlah titik yang longsor ke laut.

Dia membandingkan dengan gempa di Teluk Palu 2018 di mana ditemukan banyak lokasi longsor di pantai dan di bawah laut. Sebelumnya kejadian tsunami akibat longsor juga pernah terjadi di Desa Pela, Pulau Buru, akibat gempa bermagnitudo 6,7. “Ciri tsunami akibat longsor 1 titik, biasanya tsunaminya lokal,” kata Supartoyo.

Baca juga:
Kapal Selam Kembaran KRI Nanggala Jalani Overhaul di PT PAL

Berita terkait

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

6 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

14 jam lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

18 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

19 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

20 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

21 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya